Media Argentina memuji pencapaian pembangunan ekonomi Vietnam

Situs web ABC Mundial Argentina baru-baru ini menerbitkan sebuah artikel yang memuji pencapaian pembangunan ekonomi Vietnam setelah 50 tahun membebaskan Selatan dan menyatukan negara tersebut (30 April 1975 - 30 April 2025).

Menurut seorang reporter VNA di Buenos Aires, dalam artikel berjudul "Vietnam Memperkuat Posisinya untuk Menjadi Negara Berpenghasilan Tinggi", ABC Mundial berkomentar bahwa hanya dalam tiga dekade, Vietnam telah secara signifikan mempersempit kesenjangan pendapatan dengan negara-negara di kawasan dan dunia . Pernah menjadi salah satu negara termiskin di dunia setelah puluhan tahun dilanda konflik, kini Vietnam menjadi salah satu contoh transformasi ekonomi paling luar biasa di abad ke-21.

Dengan pertumbuhan berkelanjutan, kebijakan ambisius, dan visi strategis jangka panjang, Vietnam berada di jalur yang tepat untuk menjadi negara berpendapatan tinggi pada tahun 2045. Kemajuan ini didukung oleh tingkat pertumbuhan PDB yang berkisar antara 6% hingga 7% per tahun, bahkan di masa-masa global yang penuh tantangan seperti pandemi COVID-19.

Pada tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Vietnam diperkirakan mencapai 7,09%. Selain itu, Vietnam juga menunjukkan kekuatannya di berbagai bidang seperti manufaktur, teknologi, jasa, konstruksi, dan ekspor.

ABC Mundial menilai Vietnam telah menjadi pusat daya tarik investasi asing langsung (FDI) berkat kebijakan pintu terbuka, lingkungan bisnis yang kondusif, serta tenaga kerja yang melimpah dan kompetitif. Perusahaan-perusahaan multinasional besar telah mendirikan dan membangun pabrik serta pusat teknologi di Vietnam, memperkuat peran Vietnam dalam rantai nilai global. Saat ini, Vietnam merupakan salah satu eksportir elektronik, tekstil, alas kaki, makanan laut, dan produk pertanian terbesar di dunia.

Vietnam juga telah menjalin aliansi strategis melalui perjanjian perdagangan bebas seperti Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), Perjanjian Perdagangan Bebas Uni Eropa-Vietnam (EVFTA), atau Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans- Pasifik (CPTPP), yang telah berkontribusi signifikan terhadap perluasan pasar dan pengurangan hambatan perdagangan. Perjanjian perdagangan ini telah membantu bisnis Vietnam berkembang, meningkatkan daya saing, dan meningkatkan transaksi perdagangan luar negeri.

Selain itu, Vietnam juga telah mencapai kemajuan luar biasa dalam pengentasan kelaparan, penanggulangan kemiskinan, dan jaminan sosial. Tingkat kemiskinan telah turun dari lebih dari 50% pada tahun 1980-an menjadi kurang dari 3% saat ini. Perserikatan Bangsa-Bangsa juga telah mengakui Vietnam sebagai contoh khas pembangunan berkelanjutan.

Vietnam menargetkan pertumbuhan ekonomi minimal 8% pada tahun 2025 dan mencapai pertumbuhan dua digit selama dekade berikutnya. Target ini didasarkan pada strategi komprehensif yang mencakup transformasi digital, pendidikan teknis, pembangunan infrastruktur, inovasi, dan keberlanjutan lingkungan. Diperkirakan pada tahun 2029, ekonomi Vietnam akan melampaui ekonomi negara-negara besar, termasuk Singapura, mencapai 676 miliar dolar AS.

Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan bahwa pada tahun 2026, Vietnam akan menempati peringkat keempat dalam PDB per kapita di kelompok ASEAN-6.

Dengan tekad politik, komitmen sosial, dan visi transformatif, Vietnam sedang dalam perjalanan untuk menjadi kekuatan regional dan global, membentuk kembali peran negara-negara berkembang di abad ke-21.

ABC Mundial mengomentari bahwa jika terus melanjutkan jalurnya saat ini, Vietnam tidak hanya akan mencapai status ekonomi berpendapatan tinggi pada tahun 2045 tetapi juga menginspirasi negara-negara berkembang lainnya untuk mengikutinya.

(TTXVN/Vietnam+)

Sumber: https://www.vietnamplus.vn/truyen-thong-argentina-ca-ngoi-thanh-tuu-phat-trien-kinh-te-cua-viet-nam-post1035657.vnp