Terletak jauh di lembah terpencil Gurun Yudea, sekitar 15 km di timur Betlehem, Biara Mar Saba (juga dikenal sebagai Biara Santo Sabbas) adalah salah satu biara tertua dan paling suci dalam agama Kristen Timur.
Dengan sejarah lebih dari 1.500 tahun, tempat ini tidak hanya menjadi simbol keimanan tetapi juga bukti hidup akan kekuatan keteguhan dan ketenangan spiritual di tengah alam yang keras.
Biara ini didirikan oleh Santo Sabbas (Saba yang Disucikan) pada tahun 483 M, di lereng curam Lembah Kidron.
Selama berabad-abad, Mar Saba telah mempertahankan gaya hidup asketis para biarawan Ortodoks Yunani, menjadikannya salah satu biara tertua yang masih beroperasi di dunia . Khususnya, biara ini masih mempertahankan tradisi kuno untuk tidak mengizinkan perempuan masuk—sebuah aturan yang dipatuhi dengan ketat hingga saat ini.
Arsitektur Mar Saba bernuansa Bizantium yang khas, dengan dinding batu cokelat yang menyatu dengan pasir gurun, menciptakan suasana yang megah dan tenang. Di dalamnya, kapel-kapel kecil, perpustakaan kuno, dan relik Santo Sabbas masih terawat dengan baik.
Dari atas, biara tersebut tampak tergantung di antara tebing, membangkitkan nuansa sakral sekaligus surealis.
Saat ini, meskipun hanya beberapa biksu yang tinggal dan berdoa di sini, Biara Mar Saba tetap menjadi tujuan menarik bagi para peziarah dan wisatawan yang gemar menjelajahi budaya dan sejarah. Bagi mereka yang menginjakkan kaki di Tanah Suci, Mar Saba bukan hanya tempat untuk mengagumi keindahan arsitektur kuno, tetapi juga sebuah perjalanan untuk menemukan ketenangan dan keimanan di jantung gurun.
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/tu-vien-mar-saba-vien-ngoc-an-minh-giua-sa-mac-judea-post1076291.vnp






Komentar (0)