Timnas U-17 Vietnam mengakhiri Grup C Kualifikasi Piala Asia 2026 dengan kemenangan meyakinkan 4-0 atas Malaysia, sehingga mengamankan posisi puncak grup dan tiket ke putaran final Kejuaraan AFC U-17 2026 dengan 15 poin. Pencapaian ini tak hanya mengukuhkan posisi sepak bola muda Vietnam, tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan rekor bersejarah bagi sepak bola negara tersebut di tahun 2025.
Menurut statistik, Vietnam memiliki total 7 tim yang lolos ke babak final turnamen sepak bola Asia tahun ini, menjadikannya jumlah terbanyak di benua ini. Ketujuh tim tersebut meliputi: U23 putra, U17 putra, tim putri, U20 putri, U17 putri, futsal putra, dan futsal putri Vietnam. Sebelum Vietnam, hanya Jepang yang mencapai prestasi impresif serupa, menunjukkan perkembangan sepak bola Vietnam yang komprehensif dan sinkron di berbagai tingkatan.
Patut dicatat, semua tim sepak bola Vietnam yang disebutkan di atas berhasil menyelesaikan babak kualifikasi tanpa terkalahkan. 5/7 tim kami berhasil lolos ke babak final turnamen Asia tanpa kebobolan satu gol pun di babak kualifikasi, termasuk tim Vietnam U23, tim Vietnam U17, tim putri Vietnam, tim putri Vietnam U20, dan tim putri Vietnam U17.

U17 Vietnam menjadi tim Vietnam ke-7 yang berpartisipasi di Final Asia tahun depan.
Sementara Vietnam terus menorehkan prestasi, sepak bola Malaysia menghadapi serangkaian kegagalan di tingkat pemuda. Berbicara kepada New Straits Times , pakar Zulakbal Abdul Karim secara terbuka mengkritik Persatuan Sepak Bola Malaysia (FAM) atas kurangnya tekad dalam melakukan reformasi.
Ia mengatakan bahwa Piala Asia awalnya merupakan kualifikasi Piala Dunia, tetapi tim-tim muda Malaysia telah berulang kali gagal meskipun memiliki banyak peluang. Ia menekankan bahwa generasi U-17 saat ini dianggap yang terbaik dalam beberapa tahun terakhir, tetapi masih belum mampu meraih tiket ke Piala Dunia U-17. "Kami telah gagal di semua tingkatan usia muda tetapi belum melakukan penyesuaian yang signifikan. Orang-orang sedih ketika tim gagal, lalu cepat lupa. Jika FAM tidak bertanggung jawab, sepak bola Malaysia tidak akan bisa maju," kata Bapak Karim.
Pakar ini juga dengan tegas berkomentar: "FAM tidak mampu menghasilkan pemain berkualitas memadai untuk berkompetisi di Piala Dunia Remaja, jadi bagaimana mereka bisa mengharapkan tim nasional untuk berkompetisi di Piala Dunia? Kegagalan sejak awal dan seiring waktu telah memaksa mereka untuk mempertimbangkan naturalisasi pemain kelahiran luar negeri."
Kritik tersebut muncul setelah Malaysia U-17 gagal lolos ke putaran final Piala Asia untuk musim kedua berturut-turut. Pada babak kualifikasi yang digelar di Vietnam November lalu, Malaysia finis di posisi kedua Grup C dengan 12 poin setelah lima pertandingan, mengakhiri perjalanan mereka dengan kekalahan 0-4 dari Vietnam U-17.
Sumber: https://nld.com.vn/u17-viet-nam-cham-ky-luc-chau-a-gop-phan-lam-fam-bi-len-an-196251202175700567.htm






Komentar (0)