Baru-baru ini, Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) mengumumkan daftar 23 pemain yang akan berpartisipasi dalam SEA Games ke-33. Namun, sebelum pertandingan pembuka melawan U-22 Laos (pukul 16.00, 6 Desember), timnas U-22 Malaysia kehilangan tiga pemain terpentingnya, Fergus Tierney, Alif Izwan, dan Ubaidullah, karena klub tidak melepas mereka.

Pelatih Nafuzi Zain mengakui bahwa timnas U-22 Malaysia sangat kekurangan pemain sebelum pertandingan melawan U-22 Laos. Tiga pemain terpenting tim tidak akan dapat berpartisipasi (Foto: FAM).
Pelatih Nafuzi Zain mengakui bahwa pemusatan latihan U-22 Malaysia sempat terganggu karena beberapa pemain harus kembali ke klub masing-masing untuk bermain, tetapi ia siap menghadapi tantangan ini. Rencananya, Ubaidullah akan bergabung dengan tim setelah pertandingan melawan Laos, Alif Izwan masih menunggu tanggapan dari Selangor FC, sementara Fergus Tierney belum disetujui klubnya untuk bergabung dengan tim nasional.
Pelatih Nafuzi mengatakan: “Kami harus mempersiapkan diri dengan apa yang kami miliki dan memilih opsi terbaik. Memenangkan pertandingan pertama melawan Laos U-22 adalah tugas penting karena kegagalan akan membuat perjalanan kami ke depan menjadi sangat sulit.”
Pelatih kelahiran 1978 ini menilai Laos U-22 bukanlah lawan yang mudah dihadapi karena mereka memiliki banyak pemain yang pernah memperkuat tim nasional. Ia menambahkan: "Laos U-22 memiliki pertahanan yang sangat baik, jumlah pemain yang banyak, dan serangan balik yang cepat. Itulah senjata andalan mereka."
Meskipun U-22 Malaysia memiliki banyak keterbatasan dalam hal kekuatan, pelatih Nafuzi menegaskan bahwa timnya tidak boleh berdalih. "Saya tidak menganggap ini sebagai alasan. Kami telah mempersiapkan diri sebaik mungkin," tegasnya.
Target U22 Malaysia adalah meraih tiga poin pada pertandingan melawan U22 Laos, sebelum pertandingan penentuan melawan U22 Vietnam pada 11 Desember.
Sementara itu, gelandang Denmark, Hakimi Sahaludin juga menegaskan bahwa timnya tidak boleh meremehkan Laos U22 karena lawannya sudah banyak berubah dan lebih kuat dibanding beberapa tahun lalu.

Pelatih dan pemain U22 Malaysia menilai U22 Laos bukanlah lawan yang mudah (Foto: Anh Khoa).
Dalam dua turnamen terakhir, tim U-23 Malaysia (yang inti timnya adalah tim U-22) kalah di pertandingan pembuka turnamen U-23 Asia Tenggara dan kualifikasi U-23 Asia, yang menyebabkan mereka tersingkir lebih awal. Oleh karena itu, Danish yakin bahwa seluruh tim harus memasuki kompetisi dengan tekad tertinggi.
Ia menambahkan: “Laos U22 sudah tidak sama lagi seperti dulu. Kita tidak boleh berpuas diri. Siapa pun yang diberi kesempatan harus menunjukkan kemampuan terbaiknya di lapangan. Dalam dua turnamen besar terakhir, kita kalah di pertandingan pertama dan kali ini seluruh tim berharap hal itu tidak terjadi lagi.”
Berbicara tentang fakta bahwa tim hanya akan memainkan pertandingan persahabatan dengan klub-klub domestik, dan tidak akan dapat berkompetisi di tingkat internasional sebelum SEA Games ke-33, pemain berusia 20 tahun itu menyatakan keyakinannya terhadap rencana staf pelatih. "Bermain melawan lawan asing akan memberikan hasil yang lebih baik, tetapi itu bukan masalah. Kami akan berusaha sebaik mungkin di SEA Games ke-33. Seluruh tim telah mempersiapkan diri dengan baik, semangat para pemain tinggi. Yang penting adalah mengikuti taktik yang ditetapkan oleh pelatih," tegas Danish.

Sumber: https://dantri.com.vn/the-thao/u22-malaysia-nhan-tin-du-hlv-truong-thua-nhan-dieu-dang-buon-khi-gap-lao-20251205154321077.htm











Komentar (0)