Sapi Hitam Jepang adalah salah satu dari empat ras sapi wagyu yang terkenal di negeri matahari terbit. Namun, para peternak telah lama mengeluh bahwa sapi-sapi ini rentan terhadap serangga penghisap darah seperti lalat atau lalat kuda. Hal ini menyebabkan stres, ketidaknyamanan, dan rasa sakit pada sapi, bahkan memengaruhi tingkat reproduksi seluruh kawanan.
Menurut penelitian para ilmuwan di Prefektur Yamagata, lalat cenderung tidak berbondong-bondong ke sapi belang dan lebih cenderung berbondong-bondong ke sapi berbulu normal. Akibatnya, para peternak sapi di prefektur tersebut mulai mewarnai bulu sapi mereka dengan pemutih dan cat ringan agar bergaris-garis seperti zebra, lapor surat kabar Mainichi .
"Banyak petani takut membiarkan ternak mereka keluar ke ladang karena sering diserang lalat kuda dan agas," kata seorang pejabat di departemen promosi pertanian provinsi. "Tapi sekarang kami bisa membantu ternak rileks dan tumbuh sehat dengan mengecatnya dengan garis-garis zebra."
Para ilmuwan telah melacak efektivitas solusi ini hanya dengan mengamati sapi. Mereka membiarkan sapi yang dicat garis-garis zebra merumput bersama sapi normal.
Pada titik ini, dicatat berapa kali sapi mengibaskan ekor, menggelengkan kepala, atau menghentakkan kaki—upaya untuk mengusir serangga. Studi ini menemukan bahwa sapi tanpa belang diserang sekitar 16 kali per menit, sementara sapi "zebra" diserang sekitar lima kali per menit.
Para peneliti belum menemukan penjelasan ilmiah untuk fenomena ini. Namun, mereka segera membagikan temuan mereka kepada para petani di seluruh provinsi.
Seorang petani menggambarkan peningkatan pada ternaknya sebagai sesuatu yang “nyata”, dan menambahkan bahwa sapi-sapi yang tidak dicat tidak menyerang atau mengasingkan sapi-sapi yang bergaris.
Minh Hoa (menurut surat kabar Tin Tuc, majalah Tri Thuc)
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)