
Berbicara pada Sidang Pleno Konferensi, Menteri Kehakiman Vietnam Nguyen Hai Ninh menekankan bahwa ASEAN menghadapi titik balik bersejarah: menyelesaikan Visi Komunitas ASEAN 2025 dan memasuki fase penerapan peta jalan baru menuju tahun 2045.
Dalam konteks berbagai tantangan keamanan tradisional dan non-tradisional, penguatan kerja sama hukum dan peradilan merupakan hal yang sangat penting untuk mempertahankan peran sentral ASEAN, meningkatkan solidaritas dan efektivitas kelembagaan dalam blok tersebut, serta memastikan keamanan, ketertiban, dan pembangunan berkelanjutan di kawasan.
Menteri Nguyen Hai Ninh mengusulkan tiga orientasi prioritas untuk mendorong kerja sama hukum intra-blok. Pertama, memperkuat solidaritas dan meningkatkan efektivitas lembaga-lembaga ASEAN. Vietnam mengimbau negara-negara untuk mendorong keterhubungan sistem hukum dan memperkuat implementasi perjanjian dan dokumen hukum ASEAN. Khususnya, bidang-bidang seperti pencegahan kejahatan transnasional, kejahatan siber, dan penyelesaian sengketa secara damai terus ditekankan.
Kedua, membangun landasan hukum bagi pembangunan sosial -ekonomi. Negara-negara perlu mempromosikan bantuan hukum, mengembangkan mekanisme penyelesaian sengketa dalam perkara perdata dan komersial, serta meningkatkan pertukaran pengetahuan hukum. Hal ini membantu menciptakan lingkungan yang stabil dan transparan, yang mendukung pertukaran ekonomi intra-blok.
Ketiga, menjadikan hukum dan keadilan sebagai "dukungan kelembagaan" bagi inovasi. Menteri Nguyen Hai Ninh menyarankan agar ASEAN secara proaktif membangun kerangka hukum untuk ekonomi digital, ekonomi hijau, dan ekonomi sirkular; sekaligus mendorong penerapan teknologi informasi dan kecerdasan buatan (AI) dalam kegiatan peradilan dan pembuatan undang-undang.

Selain itu, Menteri juga menginformasikan rencana penyelenggaraan Forum Hukum ASEAN 2026 di Vietnam, dengan tema "Penerapan Kecerdasan Buatan dalam Pembuatan dan Penegakan Hukum di Era Digital". Konten ini diharapkan dapat menciptakan dorongan baru bagi transformasi digital dalam sistem hukum regional.
Tahun 2025 menandai 30 tahun keanggotaan Vietnam di ASEAN, momen yang tepat untuk menunjukkan komitmen kuat Vietnam terhadap komunitas regional. Menteri Nguyen Hai Ninh menegaskan bahwa Vietnam akan terus berkoordinasi erat dengan negara-negara anggota, berkontribusi aktif dalam implementasi Visi Komunitas ASEAN 2045, dan berkontribusi dalam membangun kawasan yang damai, stabil, kooperatif, dan sejahtera.
Upaya-upaya ini juga terkait dengan tugas-tugas utama Vietnam dalam melakukan inovasi pembuatan dan penegakan hukum, mendorong transformasi digital, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan meningkatkan kerja sama internasional.
Melalui pernyataan, inisiatif, dan komitmen pada Pertemuan Menteri Kehakiman ASEAN ke-13, Vietnam menunjukkan tekadnya untuk mendampingi negara-negara ASEAN dalam memperkuat kerja sama hukum dan peradilan. Hal ini merupakan pilar penting untuk membangun Komunitas ASEAN yang tangguh, bersatu, dan efektif dalam menghadapi tantangan regional dan global yang baru.
Sumber: https://baotintuc.vn/thoi-su/viet-nam-chu-dong-thuc-day-hop-tac-phap-luat-va-tu-phap-trong-asean-20251114154519994.htm






Komentar (0)