Konferensi Internasional Vietnam-Jepang ke-3 dengan tema "Pariwisata Kreatif – Pengembangan Destinasi Berkelanjutan" merupakan program kerja sama ilmiah penting antara Institut Kebudayaan, Seni, Olahraga, dan Pariwisata Vietnam (VICAST) dan Institut Penelitian Transportasi dan Pariwisata Jepang (JTTRI). Konferensi ini juga merupakan kesempatan bagi industri pariwisata Vietnam untuk mengonsolidasikan dan memperluas kerja sama internasional, terutama dengan Jepang – negara dengan pengalaman berharga dalam menghubungkan budaya, komunitas, dan kreativitas dalam pengembangan pariwisata.

Konferensi Internasional Vietnam-Jepang ke-3 dengan tema " Pariwisata Kreatif - Pengembangan Destinasi Berkelanjutan"
Profesor Madya Dr. Nguyen Thi Thu Phuong, Direktur VICAST, mengatakan bahwa konferensi ini diselenggarakan dalam konteks transformasi pariwisata global yang pesat—dari "wisata wisata dan konsumsi" menjadi "wisata eksperiensial dan kreatif". Tren ini mencerminkan perubahan besar dalam pemikiran pembangunan: wisatawan tidak lagi sekadar pengamat, tetapi menjadi subjek yang turut menciptakan nilai bersama masyarakat setempat. Ini merupakan kesempatan bagi Vietnam untuk menegaskan merek pariwisatanya dengan identitas budaya yang kuat, sekaligus berkontribusi pada tujuan pembangunan berkelanjutan yang telah dikomitmenkan oleh Pemerintah Vietnam.
Menurut Dr. Nguyen Trung Khanh, Direktur Administrasi Pariwisata Nasional Vietnam, Jepang merupakan negara yang khas dengan pariwisata kreatif dan pengalaman budaya yang unik, di mana teknologi, seni, kuliner, dan warisan budaya berpadu harmonis untuk menciptakan produk wisata yang menarik, kaya, dan unik. Sementara itu, Vietnam memiliki budaya yang beragam, alam yang megah, dan nilai-nilai tradisional yang unik, sehingga memiliki peluang untuk belajar, bekerja sama, dan berinovasi dengan Jepang guna meningkatkan pariwisata domestik, sekaligus meningkatkan daya tariknya di pasar internasional. Kerja sama Vietnam-Jepang di bidang pariwisata kreatif bukan hanya peluang untuk belajar dan mengembangkan ekonomi, tetapi juga jembatan budaya, yang membantu kedua negara saling memahami dengan lebih baik, lebih terhubung, dan bersama-sama menciptakan nilai-nilai baru.

Institut Kebudayaan, Seni, Olahraga, dan Pariwisata Vietnam (VICAST) menandatangani perjanjian kerja sama dengan Institut Penelitian Transportasi dan Pariwisata Jepang (JTTRI) di lokakarya tersebut.
Selama bertahun-tahun, Jepang selalu berada di antara 10 pasar wisata internasional terbesar Vietnam, dan Jepang juga menjadi destinasi favorit wisatawan Vietnam. Tidak hanya terbatas pada pertukaran wisatawan, kerja sama pariwisata kedua negara juga telah meluas ke bidang penelitian, pelatihan, pengembangan produk, penerapan teknologi, dan promosi destinasi – faktor-faktor inti bagi pembangunan berkelanjutan industri pariwisata di era baru.
Dalam lokakarya tersebut, Bapak ITO Naoki, Duta Besar Jepang untuk Vietnam, menyampaikan bahwa tujuan kerja sama pariwisata antara Vietnam dan Jepang adalah untuk meningkatkan jumlah total wisatawan mancanegara menjadi 2 juta dalam waktu dekat. Untuk mencapai tujuan ini, prioritas utama adalah memperluas penerbangan langsung antara kedua negara. Baru-baru ini, banyak rute baru, baik reguler maupun carter, telah dibuka antara kedua negara, seperti Hanoi - Hiroshima, Kota Ho Chi Minh - Fukuoka, Kota Ho Chi Minh - Nagoya, Da Nang - Osaka, Hanoi - Fukushima, Kota Ho Chi Minh - Shimane... Hal ini mendorong pertukaran wisatawan antara kedua negara, sekaligus mendorong wisatawan Vietnam untuk mengunjungi berbagai destinasi lain di Jepang.
VOV
Sumber: https://bvhttdl.gov.vn/viet-nam-nhat-ban-hop-tac-phat-trien-du-lich-sang-tao-20251112150425647.htm






Komentar (0)