
Memenangkan kelima pertandingan, mencetak 30 gol (rata-rata 6 gol per pertandingan), dan tidak kebobolan satu gol pun, Vietnam U-17 telah menyelesaikan kualifikasi Kejuaraan AFC U-17 2026 dengan sangat baik. Dalam 12 babak kualifikasi sebelumnya, kami belum pernah mencapai jumlah gol yang sama, dan hanya mencatatkan clean sheet 3 kali (di grup 2, 3, atau 4).
Beberapa pihak mengaitkan kesuksesan ini dengan perubahan struktur kualifikasi menjadi grup berisi enam tim, dengan hampir separuh gol Vietnam U-17 dicetak melawan Kepulauan Mariana Utara. Memang benar, tetapi kemenangan 6-0 atas Singapura U-17, dan terutama hasil 4-0 di "final" Grup C melawan Malaysia, menunjukkan kekuatan sejati para Golden Star Warriors muda.
Pada Minggu malam (30 November), para pemain asuhan pelatih Cristiano Roland tampil impresif dengan menguasai permainan sepenuhnya, terorganisir dengan baik, dan menyerang dengan tajam. Mereka juga sangat percaya diri saat berkoordinasi dengan bebas dan menunjukkan teknik mereka. Hal ini menjadi fondasi bagi para pemain untuk mengembangkan kreativitas dan improvisasi, sekaligus menjaga disiplin taktis.




Contoh tipikal adalah kemampuan dribel Van Duong yang terampil di dekat garis sentuh pada menit ke-43, lalu memberikan umpan silang kepada Anh Hao yang membawa skor menjadi 2-0. Tak lama sebelumnya, Van Duong juga menampilkan teknik flip flap khas Ronaldinho di posisi yang sama, menciptakan peluang penyelesaian akhir bagi Minh Thuy.
Gol Sy Bach yang berakhir dengan skor 4-0 pada menit ke-78 menjadi contoh lainnya, saat ia menerima bola di sisi kanan kotak penalti, bergerak memotong ke kiri lalu berputar balik ke kanan, membuat bek U-17 Malaysia pusing, hingga akhirnya melepaskan tembakan mendatar ke sudut jauh gawang.
Melihat kembali gol-gol tersebut, kita dapat melihat bahwa tim U-17 Vietnam memiliki beragam serangan. Serangan bisa berupa bola mati (gol 1 dan 3), dribel di pinggir lapangan dan umpan silang (gol 2), atau transisi cepat dan arah serangan dengan umpan silang (gol 4). Ada juga banyak situasi lain yang, jika dimanfaatkan sepenuhnya, akan menjadi hujan gol lagi di Stadion PVF.




Tak hanya punya segudang solusi, Pelatih Cristiano Roland juga punya banyak pemain berbakat. Di babak kualifikasi, 13 anak didiknya mencatatkan nama mereka di papan skor, mulai dari pemain bertahan seperti Manh Cuong, Anh Hao, dan Hoang Viet, hingga gelandang Quy Vuong, Minh Thuy, Nguyen Luc, Duy Khang, Dinh Vy, hingga penyerang Dai Nhan, Van Duong, Manh Quan, Ngoc Son, dan Sy Bach.
Setelah pertandingan berakhir, pelatih Cristiano Roland memuji "Vietnam U-17 sebagai tim yang kuat" dan "menciptakan sejarah dan kenangan indah" dalam perjalanan sepak bola yang baru saja dimulai. Tentu saja, mereka juga mengungkapkan masa depan yang cerah bagi sepak bola Vietnam.
Mengingat Piala AFC U-17 2025 yang berakhir dengan banyaknya penampilan gemilang dari Vietnam U-17, pelatih Cristiano Roland mengatakan bahwa sepak bola Vietnam berada di jalur yang tepat dengan "menetapkan pembinaan pemain muda sebagai landasan dan akar pengembangan sepak bola profesional", dan menyebut Bapak Hien dan Klub Hanoi sebagai model yang patut ditiru dan diinvestasikan secara serius.

Tak hanya Hanoi FC dengan 5 pemain yang saat ini bermain untuk timnas U-17 Vietnam, skuad berbakat asuhan pelatih Cristiano Roland juga berasal dari pusat pelatihan The Cong Viettel (4), SLNA (3), PVF (6), CAHN (2), Nam Dinh , Thanh Hoa, dan Hue (total 1). Hal ini sekali lagi menegaskan keteguhan klub dalam berinvestasi di bidang pembinaan pemain muda. Era mengejar kesuksesan jangka pendek sudah lama berlalu, strategi komprehensif untuk bermain sepak bola secara sistematis, berkelanjutan, dan berkomitmen berinvestasi untuk masa depan jangka panjang telah diterapkan.
Berkat itu, setelah generasi emas 2018, sepak bola Vietnam dapat menatap masa depan dengan percaya diri bersama generasi U-22 dan U-17 saat ini. Bintang-bintang baru seperti Nguyen Luc, Manh Quan, Quy Vuong (Hanoi FC), Duy Khang, Van Duong, Sy Bach, Anh Hao (PVF), Manh Cuong, Dai Nhan (The Cong Viettel ), Ngoc Son (SLNA), Long Nhat (CAHN) memiliki kualitas yang cukup untuk melangkah jauh. Mereka dibekali dengan keterampilan dan pengetahuan dari pusat pelatihan, dan pada saat yang sama menerima pemikiran dan taktik sepak bola modern di tim nasional.
"Dalam latihan, saya selalu mempersiapkan pemain muda untuk jalan yang akan mereka tempuh," ujar pelatih Cristiano Roland, "Saya sangat senang bahwa jalan yang telah saya rancang dipercaya oleh tim. Namun, saya dan para pemain akan terus belajar, menimba pengalaman, dan berlatih untuk melangkah maju menuju masa depan."
Perjalanan masih sangat panjang, baik bagi para pemain U-17 maupun sepak bola Vietnam. Namun, kami memiliki dasar untuk meyakini hal-hal hebat yang akan datang.
Sumber: https://tienphong.vn/voi-u17-viet-nam-chung-ta-tin-ve-mot-tuong-lai-sang-post1800869.tpo






Komentar (0)