Ini merupakan kekuatan pendorong penting untuk membantu bisnis menembus lebih dalam rantai pasokan internasional yang penuh tuntutan saat ini.
Salah satu arah utama Perusahaan Saham Gabungan Industri Kayu Truong Thanh (Kawasan Industri Hoa Hiep, Distrik Hoa Hiep) adalah mengembangkan model produksi produk kayu jadi—lini produk bernilai ekspor tinggi yang diminati pasar Uni Eropa, AS, dan Jepang. Perusahaan berkomitmen untuk menggunakan semua bahan baku dari kayu perkebunan bersertifikat, dikombinasikan dengan kayu impor dari kawasan aman, untuk memastikan pasokan berkelanjutan, tanpa mengeksploitasi hutan alam. Hal ini tidak hanya sejalan dengan tren penghijauan industri kayu, tetapi juga menegaskan upaya perusahaan dalam membangun merek kayu Vietnam di pasar global.
Bapak Ha Hung Vi, Direktur Perusahaan Gabungan Industri Kayu Truong Thanh, mengatakan: “Sebagian besar pelanggan ekspor di AS, Eropa, dan Jepang membutuhkan produk kayu yang tidak menggunakan bahan baku dari hutan alam. Perusahaan harus berkomitmen untuk menggunakan kayu tanam, kayu impor dari wilayah geografis yang menguntungkan, dan spesies yang tidak berisiko untuk memenuhi peraturan yang ketat. Tidak hanya terbatas pada bahan baku, perusahaan juga menghilangkan bahan kimia beracun dalam produksi, berinvestasi dalam sistem ekstraksi debu industri, dan pengolahan limbah modern untuk menjaga lingkungan. Ini merupakan langkah penting bagi produk untuk mengukuhkan reputasinya di pasar global.”
| Perusahaan Saham Gabungan Industri Kayu Truong Thanh (Kawasan Industri Hoa Hiep, Distrik Hoa Hiep) berkomitmen untuk menggunakan kayu perkebunan bersertifikat, dikombinasikan dengan kayu impor dari daerah aman sejalan dengan tren produksi hijau. |
Senada dengan itu, An Hung Joint Stock Company, sebuah unit dalam rantai pasok tekstil untuk merek-merek besar, telah menghijaukan proses produksinya. Ibu Bui Thi Kim Son, Kepala Departemen Sumber Daya Manusia perusahaan ini, mengatakan: “Perusahaan telah beralih dari penggunaan batu bara ke arang sekam padi di boiler, yang ramah lingkungan dan hemat biaya. Abu limbah digunakan kembali sebagai pupuk. Selain itu, perusahaan telah berinvestasi dalam tenaga surya untuk tiga pabrik, dengan tujuan menggunakan bahan baku daur ulang yang bersumber dari alam untuk memenuhi persyaratan ketat dari pelanggan.”
Di bidang sanitasi lingkungan, Perusahaan Saham Gabungan Lingkungan Perkotaan Phu Yen telah berinvestasi dalam pemadat khusus untuk mengurangi polusi sekunder, mengurangi bau, dan lindi selama proses pengangkutan sampah. Perusahaan ini juga memanfaatkan limbah pemangkasan pohon menjadi pupuk kompos, dan meneliti teknologi untuk mengolah limbah tangki septik agar dapat digunakan kembali di sektor pertanian. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya mengurangi polusi tetapi juga berkontribusi pada pembangunan ekonomi sirkular di wilayah tersebut.
Kenyataannya, semakin banyak bisnis yang berupaya menciptakan nilai merek dan menerapkan tanggung jawab sosial terhadap lingkungan. Namun, para ahli menunjukkan bahwa banyak bisnis masih menggunakan teknologi yang ketinggalan zaman dan tidak efisien, sehingga menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Untuk mengatasi situasi ini, selain upaya internal, bisnis perlu memanfaatkan kebijakan dukungan dari Pemerintah dan pemerintah daerah.
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak program telah dilaksanakan, khususnya: Program Nasional Penghematan dan Efisiensi Energi untuk periode 2019-2030; Program Nasional Produksi dan Konsumsi Berkelanjutan untuk periode 2021-2030. Program-program ini bertujuan untuk membantu bisnis menggunakan sumber daya dan energi secara efisien, sekaligus mengurangi emisi dalam produksi dan bisnis. Di saat yang sama, Resolusi No. 57-NQ/TW tentang penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pengembangan produksi juga menciptakan koridor hukum yang penting bagi bisnis.
| Perusahaan Saham Gabungan Hung menghijaukan proses produksinya. |
Khususnya, mulai 22 Agustus 2025, Keputusan Perdana Menteri No. 21/2025/QD-TTg resmi berlaku, yang secara tegas menetapkan kriteria lingkungan untuk sertifikasi proyek investasi hijau. Oleh karena itu, proyek harus memenuhi persyaratan seperti: menggunakan teknologi dan peralatan yang hemat energi dan ramah lingkungan; mendapatkan label energi atau eko; menerapkan jaringan pintar... Pemenuhan kriteria ini membuka peluang besar bagi bisnis untuk mengakses sumber kredit hijau dengan suku bunga preferensial dan jangka waktu pinjaman yang lebih panjang; dan pada saat yang sama, mereka dapat menerbitkan obligasi hijau untuk memobilisasi modal jangka menengah dan panjang. Hal ini merupakan dorongan penting untuk mendorong bisnis berinvestasi dalam teknologi modern, lebih bersih, dan lebih efisien.
Meskipun kebijakan dukungan telah membuka banyak peluang, faktor penentu tetaplah perusahaan itu sendiri. Menurut Bapak Nguyen Tan Thuan, Wakil Ketua Tetap Asosiasi Bisnis Provinsi, agar tidak tersingkir, perusahaan harus mengubah pola pikir dan memperhatikan prinsip ramah lingkungan di seluruh rantai produksi dan pasokan. Setiap perusahaan harus terlebih dahulu berinovasi dalam pemikiran manajemennya, meningkatkan tingkat teknologinya, dan berkomitmen pada tanggung jawab sosial. Selain itu, dukungan dari mekanisme dan kebijakan pemerintah pusat dan provinsi perlu dimaksimalkan, terutama dalam inovasi teknologi, penghematan energi, dan pengembangan energi terbarukan.
Sumber: https://baodaklak.vn/kinh-te/202509/xanh-hoa-san-xuat-de-nang-suc-canh-tranh-9d81111/






Komentar (0)