Jika sebelumnya, Bapak Le Van Vinh (Kelurahan Krong Pac) selalu "sibuk dari ujung kepala hingga ujung kaki" dengan 3 hektar durian, kini ia hanya perlu mengelola dan memantau kesehatan kebun melalui layar ponsel. Bapak Vinh menjelaskan: Alih-alih harus terus-menerus memeriksa seluruh kebun, kini ia hanya perlu membuka aplikasi untuk mengetahui kondisi kebun secara menyeluruh. Semua kegiatan perawatan dicatat secara sistematis, mulai dari penyemprotan, pemupukan, hingga penghitungan hasil panen setiap pohon, semua data diperbarui dalam "riwayat" setiap pohon durian. Penerapan teknologi digital dalam budidaya menjadikan pengelolaan kebun lebih ilmiah dan transparan. Kualitas durian disertifikasi melalui kode QR yang terpasang di setiap batang pohon, sehingga konsumen dan mitra dapat melacak seluruh siklus hidup produk.
Menurut Bapak Le Van Vinh, ini bukanlah pilihan yang mustahil, melainkan tren yang tak terelakkan. Karena pasar semakin menuntut kualitas asal yang tinggi, produk dengan "sejarah" yang jelas akan menjadi keuntungan besar. Meskipun manfaat langsungnya tidak dapat diukur, ini merupakan investasi untuk masa depan, dan menjadikan proses produksi yang transparan akan meningkatkan nilai durian.
Model kebun Bapak Le Van Vinh merupakan bagian dari program "Penerapan teknologi digital untuk meningkatkan nilai aset pertanian " yang sedang diujicobakan di Koperasi Layanan Pertanian Bersih Krong Pac. Dengan demikian, setiap pohon durian akan diidentifikasi sebagai "ID warga" digital melalui penerapan Blockchain untuk menciptakan sistem data yang transparan dan tidak dapat diubah.
Bapak Mai Dinh Tho, Ketua Dewan Direksi Koperasi Layanan Pertanian Bersih Krong Pac, mengatakan bahwa hampir 200 rumah tangga petani di koperasi tersebut sedang mengambil langkah penting dalam program transformasi digital nasional, yaitu mendigitalkan dan membuat "resume" untuk setiap pohon durian di kebun masing-masing pemilik rumah tangga.
![]() |
| 200 pohon durian di rumah tangga Tn. Le Van Vinh (kelurahan Krong Pac) telah dipasangi kode QR untuk melacak asal produk. |
Dak Lak memiliki potensi pertanian yang luar biasa, dengan lebih dari 800.000 hektar lahan pertanian, menjadikannya yang terdepan di negara ini dalam hal luas areal durian dengan sekitar 40.000 hektar dan hasil panen lebih dari 400.000 ton. Industri durian di Dak Lak memberikan kontribusi yang sangat penting bagi omzet ekspor negara ini dan khususnya membantu meningkatkan taraf hidup para petani.
Saat ini, panen durian tahun 2025 telah berakhir, namun nilainya tidak merata: ada kebun yang menjual dengan harga 70.000-80.000 VND/kg, tetapi ada juga kebun yang terpaksa menjual dengan harga yang sangat rendah. Selain alasan objektif akibat faktor cuaca, produksi yang terfragmentasi dan skala kecil serta kurangnya standar yang seragam juga membuat kualitas produk pertanian tidak merata, sehingga menyebabkan harga tidak stabil. Selain itu, persyaratan yang semakin ketat dari pasar ekspor terkait ketertelusuran dan residu kimia juga semakin mendesak. Semua ini menunjukkan bahwa membangun pertanian yang transparan di mana petani dapat dengan percaya diri "menjual perbedaan" produk mereka menjadi semakin mendesak.
Sebagai komune dengan lahan durian terluas di provinsi ini, dengan luas 5.153 hektar dan perkiraan total produksi hingga 60.000 ton buah segar pada tahun panen 2025, Ea Knuec menggalakkan kerja sama yang erat antara "4 rumah", disertai penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menciptakan transparansi yang menyeluruh. Ibu Ngo Thi Minh Trinh, Sekretaris Komite Partai komune Ea Knuec, menyampaikan: "Hanya dengan menerapkan teknologi, kita dapat mengelola dan membuat produk pertanian menjadi transparan secara efektif, dan inilah langkah yang harus ditempuh oleh semua petani untuk menstandardisasi proses dan membangun "profil" yang andal bagi produk mereka, sehingga menciptakan nilai tambah yang berbeda untuk memasuki pasar yang lebih luas dengan percaya diri."
Menurut Bapak Nguyen Hac Hien, Kepala Departemen Budidaya dan Perlindungan Tanaman (Dinas Pertanian dan Lingkungan Hidup Dak Lak), penerapan teknologi digital diharapkan dapat memberikan manfaat multidimensi bagi petani, pelaku usaha, dan manajemen negara dalam rantai pasok produk, serta memenuhi standar ketat pasar internasional. Hal ini merupakan langkah maju yang penting untuk membantu daerah-daerah penghasil durian utama di Provinsi Dak Lak membangun dan menegaskan merek mereka, menuju pembangunan pertanian berkelanjutan.
Sumber: https://baodaklak.vn/kinh-te/202511/xay-dung-chuoi-gia-tri-minh-bach-cho-sau-rieng-e13175c/







Komentar (0)