Baru-baru ini, sebuah klip berdurasi 2 menit beredar di Facebook, yang merekam seorang siswi berbaju hitam menjambak rambut seorang siswi, membenturkan wajahnya ke kursi, dan memukul kepalanya berulang kali.
Banyak siswa laki-laki lain berdiri di sekitar sambil menonton, berteriak, dan bersorak. Beberapa siswa laki-laki memanggil gadis itu "penjual sayur".
Korban kemudian diseret dari kursinya dengan menarik rambutnya oleh seorang siswi laki-laki. Siswi perempuan tersebut dipukul berulang kali di kepala dan wajah, serta rambutnya ditarik.

Tak berhenti di situ, siswi tersebut menyeret siswi tersebut ke lorong, melanjutkan perilaku kasarnya, mencekiknya, dan membenturkan kepalanya ke dinding. Siswi tersebut kemudian diseret ke dalam kelas dengan menjambak rambutnya, ditekan ke meja, sambil menjerit kesakitan karena kepalanya dipukul berulang kali. Selama penyerangan tersebut, siswi berpakaian hitam tersebut disorak-sorai oleh teman-teman sekelasnya.
Setelah diunggah, klip tersebut mendapat banyak perhatian publik. Semua komentar mengungkapkan kemarahan dan kekesalan atas perilaku tak terpuji siswa laki-laki dalam klip tersebut, sekaligus kekhawatiran tentang kondisi kekerasan di sekolah saat ini.
Informasi awal, insiden tersebut terjadi di sebuah sekolah kejuruan yang terletak di Kecamatan Truong Vinh ( Nghe An ). Sekolah ini berada di bawah pengelolaan langsung Komite Rakyat Provinsi Nghe An.
Pada tanggal 17 Oktober, seorang perwakilan dari Kantor Komite Rakyat Provinsi Nghe An mengatakan bahwa mereka telah meminta sekolah untuk secara khusus melaporkan insiden tersebut.

Memverifikasi kasus seorang siswi kelas 8 yang dipukuli dan dipaksa berlutut di halaman sekolah di Hue

Kasus siswi yang dipukuli dan patah tulang leher di Thanh Hoa : 6 siswi yang dituntut masih bersekolah

Kasus 'pemukulan beramai-ramai' yang menyebabkan seorang siswi mengalami patah tulang leher di Thanh Hoa: 4 siswi dikeluarkan
Sumber: https://tienphong.vn/xon-xao-clip-nu-sinh-bi-ban-nam-bop-co-danh-lien-tiep-vao-dau-post1788004.tpo






Komentar (0)