Menurut informasi dari Asosiasi Buah dan Sayuran Vietnam, ekspor buah dan sayuran dalam 11 bulan pertama mencetak rekor baru dengan omzet lebih dari 7,8 miliar USD, hampir 700 juta USD lebih tinggi dari omzet tahun lalu.
Tiongkok tetap menjadi pasar impor buah dan sayur terbesar bagi Vietnam, menguasai hampir 60% pangsa pasar. Diikuti oleh AS dan Korea Selatan.
Kelompok buah-buahan yang memberikan kontribusi utama terhadap pertumbuhan ekspor buah-buahan dan sayur-sayuran adalah durian, pisang, mangga, nangka, kelapa, dan jeruk bali, yang mana durian merupakan barang ekspor utamanya.
Meramalkan ekspor tahun ini dan tahun depan, menurut Tn. Dang Phuc Nguyen - Sekretaris Jenderal Asosiasi Buah dan Sayuran Vietnam, omzet ekspor dapat mencapai lebih dari 9 miliar USD, dan menargetkan 10 miliar USD berkat berbagai faktor.
Pertama, beberapa produk baru dibuka seperti nangka segar, jeruk bali, produk olahan mangga, markisa.
Kedua, industri durian beku telah berkembang berkat teknologi pembekuan cepat dan pembekuan lunak, melayani ekspor ke Uni Eropa, AS, Korea, dan Jepang.
Ketiga, perusahaan ekspor memanfaatkan insentif dari FTA yang ada (CPTPP, EVFTA) dan FTA baru dengan mengurangi tarif ekspor hingga 0%. Selain itu, perluasan pasar produk olahan serta buah dan sayur organik, pasar halal, juga akan menciptakan peluang bagi produk pertanian Vietnam pada umumnya dan buah dan sayur Vietnam pada khususnya.
"Ekspor buah ke pasar Tiongkok pada paruh pertama tahun ini mengalami kesulitan, menyebabkan kerugian omzet sekitar 500 juta dolar AS. Hingga akhir November, omzet ekspor mencapai 7,8 miliar dolar AS, dan diperkirakan akan mencapai 8,5-9 miliar dolar AS sepanjang tahun. Dengan produk baru, FTA baru, dan perluasan pasar, omzet tahun depan dapat mencapai sekitar 10 miliar dolar AS," ujar Bapak Dang Phuc Nguyen.
Sumber: https://vtv.vn/xuat-khau-rau-qua-lap-ky-luc-gan-8-ty-usd-100251202153959125.htm






Komentar (0)