SGGPO
Pada tanggal 12 Juni, Asosiasi Eksportir dan Produsen Makanan Laut Vietnam (VASEP) mengadakan konferensi untuk meninjau aktivitas ekspor.
Menurut VASEP, dalam 5 bulan pertama tahun ini, ekspor makanan laut Vietnam mencapai lebih dari 3,2 miliar dolar AS, terus menurun tajam hampir 30% dibandingkan periode yang sama tahun 2022, dan penurunan tajam 10-50% di semua pasar ekspor utama. Khususnya, pasar dengan penurunan paling tajam adalah pasar AS yang turun lebih dari 50% dibandingkan periode yang sama, pasar Uni Eropa turun hampir 32%, dan Tiongkok turun lebih dari 25%. Semua komoditas utama ekspor makanan laut Vietnam mengalami penurunan, seperti udang turun hampir 36%, ikan tenggiri turun hampir 40%, dan tuna turun lebih dari 30%.
Industri akuakultur perlu berinvestasi dalam teknologi baru untuk mengurangi biaya produksi. |
Diperkirakan pasar makanan laut akan terus menurun pada kuartal ketiga tahun 2023, dengan ekspor hanya mencapai 8,6 miliar USD pada akhir tahun.
Perlu dicatat, Kartu Kuning IUU dalam eksploitasi hasil laut juga menjadi kendala utama bagi pertumbuhan ekspor hasil laut. Udang Ekuador dan India dihargai 20% lebih rendah daripada udang Vietnam. Selain itu, ikan patin menghadapi biaya pakan yang tinggi dan sumber benih berkualitas yang tidak stabil. Baru-baru ini, VASEP telah meluncurkan program "Untuk Industri Udang Berkelanjutan"; membangun program promosi ikan patin beserta kegiatan bersama, dan mengevaluasi kembali untuk menemukan langkah-langkah guna meningkatkan pasokan benih, pakan, dan tingkat keberhasilan ikan patin.
Ekspor makanan laut diperkirakan mencapai 8,6 miliar dolar AS karena kesulitan pasar |
Bapak Phung Duc Tien, Wakil Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan, menyampaikan bahwa mulai saat ini hingga akhir tahun 2023, pelaku usaha perlu secara berkala menilai perkembangan pasar, mengusulkan solusi, dan segera menginformasikan kepada masyarakat agar dapat memiliki rencana produksi yang tepat; memperkuat kerja sama dan solidaritas antar pelaku usaha dalam mengakses, mempertahankan, memperluas, dan mendiversifikasi pasar. Ketika terdapat kendala ekspor, VASEP segera menginformasikan kepada kementerian dan lembaga terkait agar mendapatkan solusi yang tepat waktu; terus proaktif mengusulkan amandemen dan penyempurnaan kebijakan guna menciptakan kondisi yang optimal bagi kegiatan produksi dan ekspor. Lebih penting lagi, pelaku usaha menerapkan teknologi baru untuk mengurangi biaya produksi; mendorong keterkaitan produksi, mereplikasi model dan rantai produksi yang efektif; memelihara dan mengembangkan pasar output, serta mengatasi hambatan teknis.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)