Buat kata sandi yang kuat.
Menurut survei keamanan online tahun 2019 oleh Google dan Harris Poll, 13% pengguna menggunakan kata sandi yang sama untuk semua akun pribadi mereka. Hal ini membuat Anda rentan terhadap pencurian data jika kredensial Anda bocor.
Menurut Zdnet , menggunakan kata sandi yang kuat sangat penting untuk melindungi data pribadi. Kata sandi minimal harus terdiri dari 12 karakter dan mengandung huruf besar dan kecil, angka, dan simbol. Para ahli menyarankan pengguna untuk tidak menyertakan nama lengkap atau nomor telepon mereka dalam kata sandi.
Selain itu, pengguna sebaiknya menghindari penggunaan kata sandi yang sama untuk beberapa akun. Beberapa pengguna menggunakan pengelola kata sandi untuk membuat dan mengingat kata sandi yang kompleks, tetapi perlu berhati-hati dengan aplikasi ini karena aplikasi itu sendiri dapat menjadi target peretas.
Kata sandi yang sederhana selalu menjadi sasaran empuk bagi peretas.
Autentikasi multi-faktor
Autentikasi multi-faktor menggabungkan penggunaan kata sandi dengan metode lain, yang bisa berupa pesan teks, aplikasi, atau identifikasi biometrik. Fitur ini menambahkan lapisan perlindungan penting pada akun pengguna.
Para ahli merekomendasikan agar pengguna menggunakan otentikasi multi-faktor untuk aktivitas yang membutuhkan keamanan tinggi seperti mentransfer uang atau menambahkan informasi ke kartu kredit. Meskipun proses ini membutuhkan waktu sedikit lebih lama, hal ini memberikan jaring pengaman untuk melindungi Anda dari peretas.
Gunakan alamat email terpisah.
Gunakan dua akun email terpisah, satu untuk penggunaan pribadi dan satu untuk layanan dan komunikasi online. Pemisahan ini membantu meminimalkan risiko pihak jahat mendapatkan akses tanpa izin ke alamat email utama Anda yang berisi informasi sensitif.
Berhati-hatilah saat mengunggah sesuatu secara online.
Pelaku kejahatan dapat memanfaatkan informasi pribadi, foto, video , dan data lain yang diunggah pengguna untuk mencuri identitas mereka. Oleh karena itu, pengguna harus menyesuaikan pengaturan privasi mereka di media sosial dan menghindari menandai diri mereka sendiri dalam foto atau video yang mengungkapkan lokasi atau informasi sensitif lainnya.
Hindari membagikan terlalu banyak detail seperti alamat rumah, tanggal lahir, atau sekolah tempat anak-anak Anda bersekolah, karena peretas dapat menggunakan informasi Anda untuk menemukan kata sandi Anda atau menjawab pertanyaan keamanan untuk mengatur ulang kata sandi Anda.
Gunakan VPN
Menggunakan Virtual Private Network (VPN) adalah solusi efektif untuk melindungi data. VPN memungkinkan pengguna untuk menjaga anonimitas dan menyembunyikan alamat IP mereka, fitur penting bagi mereka yang membutuhkan privasi online.
Jangan mengklik tautan yang mencurigakan.
Jika Anda menerima tautan mencurigai dari teman atau keluarga, mintalah klarifikasi sebelum mengkliknya, karena akun mereka mungkin telah diretas. Tautan ini dapat berisi kode berbahaya atau mengarah ke situs web palsu. Sebagai alternatif, Anda dapat menyalin dan menempelkan tautan tersebut ke alat pemeriksa tautan yang terpercaya.
Tautan sumber






Komentar (0)