Dalam setiap kekalahan Manchester United, masalah yang sama selalu muncul, dan sejauh ini tim belum menemukan solusi yang jelas untuk mengatasinya. Namun, ada satu kelemahan yang muncul secara teratur dan sering, dan pertandingan terakhir pekan ke-30 Liga Premier sekali lagi menyoroti hal ini.
Kali ini, tokoh utamanya adalah pemain yang dilepas Manchester United, dan ia dengan jelas menunjukkan kekurangan tim tersebut.
Kesalahan mahal Manchester United
Anthony Elanga, melawan mantan klubnya, mencetak gol yang mengesankan di menit kelima, setelah berlari sejauh 85 meter tanpa gangguan. Gol tersebut tak hanya memberi Nottingham Forest tiga poin berharga, tetapi juga menjadi pengingat nyata bagi Manchester United akan masalah yang belum mereka selesaikan. Pertandingan ini juga merupakan langkah krusial menuju kembalinya Forest ke kompetisi Eropa untuk pertama kalinya dalam 45 tahun.
Elanga, yang dijual Manchester United hanya dengan harga £15 juta pada musim panas 2023, tidak membiarkan mantan klubnya melupakannya begitu saja. Gol pemain Swedia itu tercipta berkat sprint-nya melewati pertahanan Manchester United, sesuatu yang tidak mampu dilakukan tim selama 90 menit. Gol tersebut juga menjadi sorotan utama pertandingan, dan jelas menunjukkan apa yang kurang dari "Setan Merah".
Manchester United melepaskan 24 tembakan tepat sasaran dalam pertandingan di The City Ground pada dini hari tanggal 2 April, jumlah yang tidak sedikit. Namun, meskipun tim menciptakan banyak peluang menyerang, penyelesaian akhir mereka kurang akurat dan kurang berkualitas.
Kiper Forest Matz Sels menyelesaikan pertandingan tanpa melakukan penyelamatan serius, yang menunjukkan masalah serius: meskipun memiliki banyak peluang, kemampuan Manchester United saat ini untuk mengubah peluang tersebut menjadi gol sangat terbatas.
Elanga berlari sendirian dan kemudian mencetak gol berkelas.  | 
Hal ini sangat kontras dengan aksi solo gemilang Elanga. Golnya tercipta berkat lari cepat dan teknis, sebuah pernyataan kualitas dan kepercayaan diri dalam situasi krusial. Elanga melakukan apa yang tidak bisa dilakukan para penyerang Manchester United di pertandingan ini, yaitu ketajaman dan kemampuan untuk memaksimalkan peluang yang ada.
Pertandingan ini menjadi contoh nyata lain dari masalah berkelanjutan Setan Merah di musim 2024/25. Meskipun memiliki banyak peluang, Manchester United kurang memiliki ketegasan untuk mencetak gol, dengan penyerang seperti Alejandro Garnacho dan Joshua Zirkzee gagal memberikan dampak signifikan dalam situasi-situasi krusial.
Garnacho, meskipun kemampuannya menggiring bola sangat impresif, kurang presisi dan tegas di saat-saat terakhirnya. Zirkzee, salah satu dari sedikit pemain cemerlang di lini serang Manchester United belakangan ini, kurang mendapat dukungan dari rekan-rekan setimnya dan tidak mampu menciptakan permainan yang koheren.
Rasmus Højlund dimasukkan di babak kedua untuk mengubah keadaan, tetapi terlepas dari usahanya, penampilan striker Denmark ini menunjukkan bahwa ia adalah seorang striker yang membutuhkan lebih dari satu gol untuk kembali ke performa terbaiknya. Højlund kurang percaya diri dan tidak mampu membangun koneksi dengan rekan-rekan setimnya, sesuatu yang saat ini kurang dimiliki Manchester United.
Dengan 24 tembakan, Manchester United boleh berbangga dengan jumlah peluang yang tercipta, tetapi kualitas tembakannya tak sebanding dengan lawan. Terutama setelah gol pembuka Elanga, "Setan Merah" masih belum mampu merespons dengan tajam. Tembakan mereka kurang presisi, atau tidak cukup kuat untuk membuat Sels kesulitan.
Kisah Elanga dan keputusan untuk menjual bakat
Menjual Elanga memang bukan kesalahan, setidaknya dalam konteks keputusan Manchester United untuk merekrut Antony. Namun, masalah yang lebih besar terletak pada bagaimana "Setan Merah" menginvestasikan kembali hasil penjualan Elanga ke dalam skuad, terutama di lini serang.
Ini adalah area di mana klub mengalami banyak masalah sepanjang musim, menghabiskan banyak uang untuk merekrut pemain tetapi gagal membuat peningkatan nyata dalam serangan.
Manchester United masih memiliki banyak masalah yang harus dipecahkan.  | 
Hal ini semakin diperjelas oleh penampilan Elanga di pertandingan ini. Pemain Swedia itu, meskipun bukan bintang Forest, mampu membuat perbedaan di beberapa momen. Itulah yang dibutuhkan Manchester United: seorang striker yang mampu memanfaatkan peluang langka.
Tentu saja, absennya pemain seperti Elanga di skuad saat ini menjadi salah satu alasan mengapa Manchester United tidak tampil sebaik yang seharusnya. Namun, masalah yang lebih besar terletak pada ketidakmampuan tim untuk menghubungkan lini serang mereka secara efektif. Membeli pemain mahal tanpa meningkatkan kualitas serangan adalah masalah serius.
Manchester United kini menghadapi musim yang mengecewakan, dan Liga Europa bisa menjadi kesempatan terakhir mereka untuk memenangkan trofi musim ini. Namun, tanpa perubahan drastis dalam perombakan skuad dan peningkatan kualitas serangan, mereka akan terus gagal kembali ke puncak.
Kekalahan itu menjadi pengingat akan masalah Manchester United yang belum terselesaikan. Peluang memang ada, tetapi kemampuan untuk memanfaatkannya adalah cerita yang berbeda. "Setan Merah" perlu bertindak cepat dan tegas jika tidak ingin terjebak dalam siklus kekecewaan yang berkepanjangan.
Sumber: https://znews.vn/ban-elanga-man-utd-tu-va-mat-post1542568.html






Komentar (0)