Seorang anak laki-laki berusia 2,5 bulan dari Kota Ho Chi Minh mengalami demam ringan selama 5 hari, kejang 2-3 kali sehari, dokter menentukan hipokalsemia berat.
Pada 9 Februari, Dr. Nguyen Minh Tien, Wakil Direktur Rumah Sakit Anak Kota, mengatakan bahwa sejak lahir, bayi laki-laki tersebut sering menangis, menangis di malam hari, muntah susu, dan tubuhnya berputar-putar. Hasil USG otak dan cairan serebrospinal normal, tetapi hasil elektrolit menunjukkan hipokalsemia berat dan kadar vitamin D rendah dalam darah.
Anak tersebut diobati dengan antikonvulsan, diberikan suplemen kalsium intravena, kemudian diberikan suplemen kalsium dan vitamin D. Setelah 3 hari perawatan, kondisi anak tersebut berangsur-angsur membaik, tidak ada lagi kejang, ia tampak waspada, dan tes kalsium darahnya kembali normal.
Menurut Dr. Tien, ini adalah kasus hipokalsemia yang muncul lebih awal akibat kurangnya pasokan kalsium dari rahim ibu. Oleh karena itu, ibu hamil perlu mengonsumsi makanan bergizi, termasuk makanan kaya kalsium seperti kaldu tulang, udang, kepiting, dan ikan. Setelah melahirkan, mereka perlu tetap mengonsumsi makanan bergizi agar bayi dapat memperoleh manfaat kalsium dari ASI.
Berjemur membantu anak-anak mendapatkan cukup vitamin D untuk meningkatkan penyerapan kalsium di usus, sehingga mencegah rakhitis dan hipokalsemia berat. Selain itu, suplemen vitamin D dan kalsium dapat diberikan sesuai petunjuk dokter anak.
Le Phuong
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)