Permintaan konsumen yang tinggi ditambah dengan persyaratan kualitas yang lebih rendah dibandingkan dengan AS, Jepang, Uni Eropa, dan Chili membuka peluang bagi tuna Vietnam.
Menurut Asosiasi Pengolahan dan Ekspor Makanan Laut Vietnam (VASEP), Chili adalah salah satu dari sedikit pasar ekspor tuna Vietnam yang mempertahankan pertumbuhan yang baik pada tahun 2023. Ekspor tuna Vietnam ke Chili mencapai hampir $16 juta, meningkat 87% tahun lalu. Saat ini, Chili adalah pasar terbesar ke-13 di antara 109 importir tuna Vietnam.
Di antara produk ekspor Vietnam ke Chili, tuna olahan dan kalengan menunjukkan tren kenaikan yang kuat, meningkat sebesar 192% dibandingkan tahun sebelumnya. Produk tuna segar, beku, dan kering juga meningkat, tetapi dengan laju yang lebih lambat, sekitar 46%.
Menurut VASEP, inflasi di Chili rendah dibandingkan dengan situasi umum di banyak negara. Pada paruh kedua tahun 2023, indeks harga konsumen negara tersebut terus menurun. Faktor-faktor ini mendorong konsumsi di Chili, termasuk permintaan akan tuna.
Selain itu, pasar Chili tidak memiliki persyaratan kualitas yang ketat seperti di AS, Jepang, atau negara-negara Uni Eropa (UE), yang sangat memudahkan ekspor Vietnam.
Menurut Duta Besar Vietnam untuk Chili, Pham Truong Giang, Chili merupakan pasar ekspor potensial untuk barang-barang konsumsi Vietnam, karena standar hidup masyarakatnya telah meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Chile adalah salah satu negara pertama di Amerika Latin yang menandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) dengan Vietnam. Oleh karena itu, VASEP menilai bahwa bisnis tuna Vietnam memiliki keunggulan dibandingkan negara lain karena mereka mendapat manfaat dari tarif preferensial berdasarkan Perjanjian Kemitraan Trans- Pasifik Komprehensif dan Progresif (CPTPP).
Duc Minh
Tautan sumber






Komentar (0)