![]() |
| Kekhawatiran mengenai skenario suku bunga di bawah standar dan “gelembung” saham AI mendorong S&P 500 ke level terendah dalam sebulan. |
S&P 500 turun sekitar 1,66% menjadi 6.737,49, sementara Nasdaq Composite turun 2,29% menjadi 22.870,36. Dow Jones Industrial Average juga turun 1,65% menjadi 47.457,22. Kedua indeks ini mencatat penurunan terbesar sejak Presiden Donald Trump mengejutkan dunia dengan tarif "Hari Pembebasan" musim semi ini.
Salah satu faktor utama yang mendorong penurunan pasar adalah penurunan berkelanjutan pada saham-saham teknologi, terutama yang bergerak di bidang kecerdasan buatan (AI). Saham-saham seperti Nvidia, Super Micro Computer, Palantir Technologies, dan Broadcom semuanya turun tajam, dengan Nvidia menjadi yang paling terpukul, turun 3,6%. Investor khawatir bahwa harga saham-saham ini telah melonjak terlalu tinggi dan mulai menunjukkan tanda-tanda gelembung.
Lebih parahnya lagi, investor kini kurang optimistis terhadap kemungkinan Federal Reserve AS memangkas suku bunga lagi pada bulan Desember. Data dari CME Group menunjukkan bahwa peluang The Fed memangkas suku bunga acuannya untuk ketiga kalinya tahun ini telah turun menjadi 51,9%, dibandingkan dengan hampir 70% minggu lalu.
Komentar terbaru dari pejabat The Fed telah meningkatkan keraguan tentang kemungkinan penurunan suku bunga lebih lanjut. Jika The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga atau tidak menurunkannya, hal ini akan menekan harga saham, terutama saham teknologi dan saham dengan valuasi tinggi.
Investor juga mengkhawatirkan volatilitas pasar obligasi, dengan imbal hasil obligasi Treasury AS 10 tahun yang sedikit meningkat, memberikan tekanan pada saham dan investasi lainnya. Imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun, yang saat ini berada di level 4,09%, diperkirakan akan sedikit meningkat menjadi 4,21% selama 12 bulan ke depan, kecuali terjadi kejutan inflasi yang telah memicu gelombang aksi jual di pasar keuangan.
Sementara itu, saham-saham di luar grup AI juga anjlok tajam, dengan salah satu guncangan terbesar datang dari Walt Disney, perusahaan hiburan terbesar di dunia, yang anjlok 7,7%. Meskipun Walt Disney melaporkan laba yang lebih baik dari perkiraan, pendapatannya justru menurun, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang prospek pertumbuhan industri hiburan.
Namun, beberapa saham masih mempertahankan momentum kenaikannya, terutama Berkshire Hathaway, perusahaan milik investor legendaris Warren Buffett, yang sahamnya naik 2,1%. Ini merupakan sinyal optimistis bagi investor yang mencari peluang investasi bernilai, berbeda dari saham teknologi yang mahal.
Saham Cisco Systems juga naik 4,6% setelah perusahaan teknologi tersebut melaporkan hasil keuangan yang lebih baik dari perkiraan.
Pasar saham AS pada 13 November jelas mencerminkan perubahan sentimen investor. Dari keyakinan akan pemangkasan suku bunga yang kuat, hingga kekhawatiran tentang kebijakan moneter yang lebih ketat dan valuasi saham teknologi yang tinggi, investor secara bertahap menarik diri dan menyesuaikan strategi mereka. Sesi perdagangan ini juga menimbulkan pertanyaan besar tentang kemampuan pasar untuk pulih dalam jangka pendek, ketika data ekonomi penting akan dirilis setelah pemerintah AS dibuka kembali sepenuhnya, dan dapat sangat memengaruhi keputusan The Fed tentang suku bunga.
Oleh karena itu, investor mungkin menghadapi banyak fluktuasi besar di masa mendatang. Situasi saat ini membuat beberapa investor khawatir tentang koreksi teknis dan memperingatkan risiko valuasi, terutama dalam konteks The Fed yang tidak dapat diprediksi dan data ekonomi penting yang akan datang.
Sumber: https://thoibaonganhang.vn/chung-khoan-my-sut-giam-manh-173538.html







Komentar (0)