Gairah tersebut berawal ketika Bapak Tran Huu Hue masih berusia 14 tahun. Ia bercerita bahwa saat sedang bermain, ia melihat teman-temannya asyik melihat perangko-perangko kecil yang tampak seperti lukisan miniatur warna-warni. Ia tiba-tiba tertarik dan dengan demikian, kecintaannya pada perangko pun tumbuh. Sejak saat itu, dunia perangko pun terbuka, membawanya pada perjalanan mengoleksi perangko yang bermakna dan terus-menerus, yang telah berlangsung selama lebih dari enam dekade.
Kini, koleksi Tuan Hue telah menjadi "harta karun" sejati dengan lebih dari 200.000 prangko, yang disusun dengan cermat dalam album-album terpisah. Di antara semua itu, yang paling istimewa adalah lebih dari 2.000 prangko tentang Paman Ho. "Bagi saya, setiap prangko tentang Paman Ho bukan sekadar gambar sederhana, tetapi juga sebuah kisah, lembaran sejarah yang hidup. Proses mempelajari Paman Ho melalui prangko-prangko inilah yang membuat saya semakin mengagumi patriotismenya yang luar biasa, dan sejak saat itu, saya bertekad untuk belajar dan meneladaninya. Untuk mendapatkan prangko-prangko berharga ini, saya tidak mempermasalahkan kesulitannya. Saya pernah diperkenalkan dengan klub prangko Jepang, tempat saya dapat bertukar amplop dengan teman-teman internasional. Berkat itu, saya juga memanfaatkan kesempatan untuk meningkatkan bahasa asing saya agar dapat berkomunikasi dan memperluas jaringan koleksi saya," ujar Tuan Hue.
Menyebarkan semangat mengoleksi perangko kepada generasi muda
Bagi Bapak Hue, mengoleksi prangko bukan sekadar hobi pribadi, tetapi juga memiliki makna spiritual yang mendalam dan merupakan sarana pendidikan . Beliau telah menggunakan nilai-nilai yang terkandung dalam prangko untuk mengajarkan anak-cucunya hidup indah dan bermanfaat. Ketika Asosiasi Prangko Vietnam menyelenggarakan pameran, beliau selalu antusias berpartisipasi dengan berbagai topik seperti Paman Ho, budaya, dan militer, menunjukkan keragaman dan kedalaman koleksinya. Setelah meraih banyak prestasi di bidang koleksi, Bapak Hue mulai mendambakan mimpi yang lebih besar: membuka klub prangko untuk membimbing anak-anak. Tujuannya tidak hanya untuk menumbuhkan kecintaan terhadap prangko, tetapi juga untuk mendidik anak-anak tentang patriotisme dan kesabaran.
Dedikasi dan antusiasme Bapak Tran Huu Hue telah menumbuhkan semangat dalam diri banyak generasi siswa. Contoh nyatanya adalah Le Ngoc Quynh Huong, seorang siswa di Sekolah Menengah Kota Nui Sap, yang baru bergabung selama 3 bulan tetapi telah mengumpulkan lebih dari 10 jenis prangko. "Saya sangat menyukai prangko tentang musik istana kerajaan Hue , karena melalui prangko tersebut saya belajar banyak tentang musik istana kerajaan Hue (yang diakui oleh UNESCO sebagai Mahakarya Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia). Klub ini tidak hanya membantu saya memperluas pengetahuan tentang sejarah Vietnam, tetapi juga mempelajari lebih lanjut tentang landmark dan lanskap negara ini melalui prangko miniatur," ungkap Quynh Huong.
Berbagi kegembiraan yang sama, Ly Thanh Nhan, siswa kelas 6 di sekolah yang sama, juga telah bergabung dengan klub perangko selama setahun. Ia merasa klub ini sangat berarti, membantunya mengurangi tekanan belajar. Khususnya, perangko tentang sejarah juga membantunya mengingat pengetahuan lebih lama dan menerapkannya secara efektif dalam pelajarannya...
Boleh dikatakan, Bapak Tran Huu Hue bukan sekedar kolektor perangko biasa, melainkan juga seorang guru, inspirator, yang turut andil dalam memupuk ilmu pengetahuan dan kecintaan terhadap tanah air bagi generasi muda melalui perangko-perangko yang kecil namun bermakna.
Perjalanan Tuan Tran Huu Hue dalam mengoleksi dan menyebarkan kecintaannya terhadap prangko merupakan kisah indah tentang bagaimana hobi pribadi dapat menjadi alat pendidikan yang bermanfaat, berkontribusi dalam menumbuhkan kecintaan terhadap tanah air dan menginspirasi banyak generasi.
PHUONG LAN
Sumber: https://baoangiang.com.vn/con-tem-nho-tinh-yeu-lon-a423038.html
Komentar (0)