Para pemimpin Mesir, Bahrain, Tunisia, dan Uni Emirat Arab (UEA) melakukan kunjungan kenegaraan ke Tiongkok atas undangan Presiden Xi Jinping mulai 29 Mei hingga 1 Juni, termasuk menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri ke-10 Forum Kerja Sama Tiongkok-Arab di Beijing pada 30 Mei.
Para pemimpin Mesir, Bahrain, Tunisia, UEA, dan Presiden Tiongkok Xi Jinping bersama para pejabat pada sesi pembukaan pertemuan tingkat menteri Forum Kerja Sama Tiongkok-Arab ke-10 di Beijing pada 30 Mei. (Sumber: Reuters) |
Berbicara pada konferensi pers di Beijing sebelum Presiden Xi Jinping menyambut kepala negara dari Mesir, Bahrain, Tunisia, dan UEA, Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok Deng Li mengatakan bahwa Presiden Xi Jinping akan menghadiri dan menyampaikan pidato kebijakan penting pada sesi pembukaan Forum Kerja Sama Tiongkok-Arab, dan mengadakan pembicaraan bilateral dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi, Presiden Tunisia Kais Saied, Presiden UEA Mohamed bin Zayed Al Nahyan, dan Raja Bahrain Hamad bin Isa Al Khalifa.
Menurut Wakil Menteri Deng Li, Forum Kerja Sama Tiongkok-Negara-negara Arab merupakan platform penting untuk dialog dan kerja sama antara Tiongkok dan negara-negara Arab.
Pada Forum ini serta dalam pembicaraan bilateral, Presiden Xi Jinping dan para pemimpin Arab berfokus pada diskusi mendalam tentang isu-isu regional dan internasional yang hangat, terutama mencari solusi bagi konflik di Jalur Gaza dan masalah Palestina.
Selain itu, para pemimpin juga membahas dan mengupayakan langkah-langkah untuk meningkatkan kerja sama antara ekonomi terbesar kedua di dunia dan negara-negara Arab, serta mendorong pelaksanaan yang lebih cepat dalam pembangunan Komunitas Tiongkok-Arab dengan Masa Depan Bersama, serta inisiatif global Tiongkok yang diprakarsai oleh Presiden Xi Jinping dalam beberapa tahun terakhir.
Banyak pengamat Tiongkok dan regional percaya bahwa sejak dimulainya pada bulan September 2004, Forum Kerja Sama Tiongkok-Arab telah mencapai banyak prestasi luar biasa dan terus membawa hasil penting bagi kerja sama yang semakin erat antara kedua belah pihak.
Hubungan Tiongkok dengan banyak negara Arab telah berevolusi dari kemitraan menjadi kerja sama strategis, dan meningkat pesat menjadi kemitraan strategis. Tiongkok telah berupaya membangun hubungan yang lebih erat dengan negara-negara Arab dan memainkan peran sebagai mediator yang kuat dalam isu-isu regional.
Presiden Xi Jinping sendiri menghadiri upacara pembukaan pertemuan tingkat menteri Forum sebanyak dua kali dan menyampaikan pernyataan kebijakan penting tentang hubungan Beijing dengan dunia Arab. Pada KTT Tiongkok-Arab pertama yang diselenggarakan pada tahun 2022 di Arab Saudi, Tiongkok dan negara-negara Arab sepakat untuk membangun komunitas Tiongkok-Arab dengan masa depan bersama di era baru.
Dalam konteks tersebut, berbicara kepada pers sebelum Presiden Abdel Fattah el-Sissi berangkat ke Beijing, juru bicara kepresidenan Mesir juga mengatakan bahwa para pemimpin kedua negara akan berdiskusi secara mendalam mengenai berbagai isu regional dan internasional, terutama konflik di Jalur Gaza dan solusi untuk memulihkan stabilitas di kawasan tersebut. Kunjungan Presiden Mesir ke Beijing bertepatan dengan peringatan 10 tahun peningkatan hubungan kedua negara menjadi kemitraan strategis yang komprehensif.
Dalam konteks kawasan dan dunia yang menghadapi banyak masalah sulit untuk dipecahkan, kunjungan empat pemimpin Arab ke Beijing untuk bertemu dengan pemimpin Tiongkok dapat menjanjikan perubahan baru bagi kawasan tersebut, termasuk konflik yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Penyambutan keempat pemimpin tersebut terus menunjukkan upaya Beijing untuk menemukan suara bersama dan meningkatkan konsensus dengan dunia Arab.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/dien-dan-hop-tac-trung-quoc-arab-cung-co-tieng-noi-chung-273154.html
Komentar (0)