Keponakan saya baru saja menjalani operasi darurat karena aneurisma serebral yang pecah dan menyebabkan pendarahan. Bagaimana kita bisa mendeteksi dan menyaring kondisi ini sejak dini? (Tri Hung, Tay Ninh )
Membalas:
Aneurisma dapat terjadi pada siapa saja. Sebagian besar kasus aneurisma serebral atau malformasi pembuluh darah otak terjadi secara diam-diam, tanpa gejala spesifik. Beberapa gejala yang mungkin mudah tertukar antara lain sakit kepala, pusing, dan sulit tidur.
Aneurisma yang besar dapat pecah, menyebabkan perdarahan subaraknoid atau perdarahan intraserebral. Pada tahap ini, pasien sering mengalami gejala seperti sakit kepala yang tiba-tiba, tidak biasa, dan semakin parah, mual, muntah, leher kaku, lesu, kelemahan anggota badan, dan koma. Pasien perlu dibawa ke fasilitas medis dengan fasilitas diagnostik dan perawatan cepat untuk mendapatkan perawatan yang tepat waktu.
Meskipun tanda-tanda aneurisma serebral sulit dikenali, tanda-tanda tersebut dapat disaring dan dideteksi secara aktif menggunakan teknik modern. Pencitraan resonansi magnetik (MRI) 3D pada pembuluh darah serebral membantu mendeteksi aneurisma atau malformasi vaskular serebral.
Angiografi subtraksi digital (DSA) membantu mendeteksi aneurisma kecil. Dokter mengandalkan hasil MRI atau DSA (angiografi subtraksi digital) dan skor terkait untuk menentukan kondisi, tingkat keparahan, dan memberikan perawatan yang tepat.
Perawatan umum untuk aneurisma meliputi intervensi endovaskular untuk menyumbat aneurisma, pemotongan bedah, pengangkatan aneurisma, atau perawatan medis dengan pemantauan berkelanjutan.
Aneurisma serebral yang pecah dapat menyebabkan stroke hemoragik. Skrining stroke secara teratur merupakan cara yang efektif untuk menyaring, mendiagnosis, dan mendeteksi kelainan. Dokter akan melakukan pemeriksaan klinis dan umum, serta meminta pasien menjalani tes dan pencitraan khusus seperti tes darah, USG karotis, elektrokardiogram, tes fungsi ginjal dan hati, MRI, CT scan otak, dll.
Tes yang lebih mendalam seperti tes genetik, aterosklerosis multipel, risiko hiperkoagulasi... diterapkan tergantung pada kasusnya.
MSc.BSCKII Mai Hoang Vu
Departemen Bedah Saraf, Rumah Sakit Umum Tam Anh, Kota Ho Chi Minh
Pembaca mengajukan pertanyaan tentang penyakit neurologis di sini agar dokter menjawabnya |
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)