Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Độc lập - Tự do - Hạnh phúc

Usulan Kota Ho Chi Minh untuk memungut biaya karbon

VnExpressVnExpress04/03/2024

[iklan_1]

Menanggapi pajak karbon lintas batas Eropa, Universitas Ekonomi Kota Ho Chi Minh mengusulkan agar kota tersebut memungut biaya karbon untuk mengumpulkan dana guna mendukung bisnis.

Uni Eropa telah memberlakukan mekanisme pajak karbon lintas batas (CBAM) mulai Oktober 2023, yang bertujuan untuk memastikan keadilan dalam persaingan perdagangan internasional dan mendorong pengurangan emisi gas rumah kaca.

CBAM akan berlaku untuk produk yang diimpor ke UE berdasarkan emisi gas rumah kaca (langsung dan tidak langsung) yang dihasilkan selama proses produksi.

Sebuah studi terbaru oleh Universitas Ekonomi Kota Ho Chi Minh (UEH) memprediksi bahwa hal ini akan berdampak besar pada bisnis. Khususnya, bisnis yang mengekspor ke Uni Eropa akan terdampak dalam jangka pendek ketika daya saing produk mereka menurun akibat meningkatnya biaya karbon.

Pabrik pipa baja dan plastik di An Giang. Foto: Phuong Dong

Pabrik pipa baja dan plastik di An Giang . Foto: Phuong Dong

Oleh karena itu, tim peneliti mengusulkan agar Kota Ho Chi Minh memungut biaya karbon dan menggunakan pendapatan dari sumber ini untuk mendukung bisnis yang mengekspor ke Eropa (dengan dana untuk berinvestasi dalam solusi teknologi guna mengurangi emisi), serta inisiatif lingkungan lokal. Jenis biaya ini berlaku untuk bisnis yang terdampak CBAM, dapat diimplementasikan pada akhir tahun 2024, diujicobakan pada tahun 2025, dan resmi pada tahun 2026.

Dari segi keuntungan, ini merupakan cara untuk meningkatkan pendapatan mandiri, yang sepenuhnya digunakan untuk tujuan lingkungan dan mendukung bisnis. Solusi ini tidak menciptakan beban pajak tambahan, sekaligus sangat menguntungkan bagi bisnis. Karena jika mereka tidak membayar biaya karbon di Kota Ho Chi Minh, bisnis tetap harus membayar pajak CBAM yang setara di Eropa.

Saat ini, CBAM memungkinkan pengurangan pajak jika harga karbon telah dibayarkan di negara asal. Ini berarti Kota Ho Chi Minh dapat menerapkan perangkat penetapan harga karbon dan memungut biaya. Sementara itu, bisnis juga didukung jika berlokasi di Kota Ho Chi Minh.

Namun, tim peneliti mencatat bahwa untuk solusi yang layak, diperlukan analisis yang lebih praktis dari pelaku bisnis untuk memastikan harga karbon, waktu deklarasi dan pembayaran, serta mekanisme konfirmasi yang konsisten dengan CBAM. Selain itu, cara realokasi anggaran biaya karbon secara efektif juga perlu dibahas secara mendetail.

Selain penetapan harga karbon, tim peneliti mengusulkan dua skenario lain untuk merespons CBAM. Pertama, memberikan dukungan finansial bagi bisnis untuk beralih ke teknologi, tetapi membutuhkan sumber daya. Kedua, menjadi penyedia kredit karbon melalui investasi dalam mengurangi emisi listrik di aset publik, tetapi juga membutuhkan modal awal dan investasi teknis.

Sebagai lokomotif ekonomi negara, Kota Ho Chi Minh juga menghadapi tantangan lingkungan, terutama polusi udara. Kota ini menghasilkan lebih dari 60 juta ton CO2 setiap tahun, yang menyumbang 18-23% dari total emisi nasional.

Saat ini, terdapat 140 bisnis di kota ini yang wajib melakukan inventarisasi gas rumah kaca, dengan 106 di antaranya berada di sektor manufaktur. Jumlah bisnis yang wajib melakukan inventarisasi dapat bertambah ketika daftar terbaru diserahkan kepada pemerintah oleh Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.

Berdasarkan peta jalan implementasi CBAM, selama masa transisi dari 1 Oktober 2023 hingga 31 Januari 2024, produk semen, pupuk, baja, dan aluminium yang masuk ke Uni Eropa akan melaporkan emisinya setiap triwulan dan tidak perlu membayar pajak. Mulai tahun 2026, CBAM akan resmi berlaku dan diterapkan di banyak industri lainnya.

Telekomunikasi


[iklan_2]
Tautan sumber

Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Seberapa modern kapal selam Kilo 636?
PANORAMA: Parade, pawai A80 dari sudut pandang langsung khusus pada pagi hari tanggal 2 September
Hanoi menyala dengan kembang api untuk merayakan Hari Nasional 2 September
Seberapa modern helikopter antikapal selam Ka-28 yang berpartisipasi dalam parade laut?

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

No videos available

Berita

Sistem Politik

Lokal

Produk