Dalam beberapa minggu terakhir, terjadi peningkatan pesat iklan daring yang mempromosikan destinasi wisata populer di Thailand. Apa alasan di balik peningkatan jumlah informasi yang tersedia secara tidak biasa ini?
- Jika semuanya berjalan baik, tidak perlu kampanye media besar-besaran. Banyak orang yang saat ini mengelola dan menyusun strategi untuk pariwisata Thailand mengakui bahwa mereka menghadapi kesulitan. Harga tiket pesawat meroket, biaya hidup meningkat sekitar 25-30%, infrastruktur memburuk, dan lingkungan semakin parah. Penerapan sistem harga dua tingkat (orang asing membayar lebih mahal daripada penduduk lokal) juga menambah beban. Selain itu, kekhawatiran tentang perdagangan manusia membuat wisatawan internasional ragu-ragu.
Jadi, ke mana tamu itu akhirnya pergi?
- Ketika harga turun di satu tempat, harga di tempat lain akan segera naik. Dua negara Asia Tenggara yang saat ini menjadi favorit wisatawan internasional adalah Vietnam dan Filipina. Sebelumnya, Malaysia dan Kamboja. Wisatawan internasional sangat selektif. Membandingkan destinasi serupa memungkinkan mereka untuk memilih dengan sangat cepat. Keunggulan signifikan Vietnam dalam menarik wisatawan adalah harga yang terjangkau dan lingkungan hidup yang aman. Thailand, yang dulunya merupakan destinasi utama di kawasan ini, kini menghadapi posisi yang genting.
- Mereka mungkin akan tertinggal sementara, tetapi mereka akan menemukan cara untuk pulih. Di bidang apa pun, menjaga hubungan baik dengan pelanggan akan menghasilkan hasil yang positif. Persaingan yang sehat menciptakan tekanan konstan untuk persaingan yang berkelanjutan.
Sumber: https://www.sggp.org.vn/dua-ben-bi-post794558.html






Komentar (0)