Macan Tutul ini dikatakan telah dijual oleh Pemerintah Belgia ke sebuah perusahaan swasta, yang kemudian menjualnya ke negara Eropa lainnya.
Tank Leopard 1. Foto: Reuters
Freddy Versluys, CEO perusahaan pertahanan OIP Land Systems, membeli tank tersebut dari pemerintah Belgia lebih dari lima tahun yang lalu.
Ia mengatakan perusahaannya kini telah menjual seluruh 50 tank tersebut kepada pemerintah Eropa lainnya, yang tidak dapat ia sebutkan namanya karena klausul kerahasiaan. Ia juga mengatakan tidak dapat mengungkapkan harganya.
Surat kabar Jerman Handelsblatt melaporkan pada Selasa malam bahwa pembuat senjata Rheinmetall telah membeli tank tersebut dan akan bersiap untuk mengekspor sebagian besarnya ke Ukraina.
Tank tersebut kini sedang diangkut ke pabrik untuk diperbaiki, demikian laporan surat kabar tersebut, seraya menambahkan bahwa sebagian akan digunakan sebagai suku cadang. Ia memperkirakan butuh empat hingga enam bulan sebelum tank-tank tersebut dapat bertempur di Ukraina.
Hal ini menyoroti kurangnya senjata yang harus dikirim Barat ke Ukraina setelah lebih dari setahun konflik, senjata yang sangat diminati dan sering kali berada di tangan perusahaan swasta.
Beberapa sekutu Barat Kiev sepakat awal tahun ini untuk mengirim lebih banyak tank Leopard 2 modern ke Ukraina. Leopard 1 telah diproduksi oleh Krauss-Maffei Jerman sejak tahun 1960-an.
Trung Kien (menurut Reuters)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)