Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan negaranya harus mengendalikan penyebaran rudal jarak jauh Taurus, sehingga tidak dapat mentransfer senjata jenis ini ke Ukraina.
Rudal Taurus dilengkapi dengan mesin turbofan Williams P8300-15 dengan kecepatan maksimum Mach 0,95 (hampir 1.000 km/jam) dan jangkauan maksimum hingga 500 km. Menurut saluran televisi Jerman NTV, Kanselir Jerman Olaf Scholz menyatakan bahwa senjata dengan jangkauan hingga 500 km memerlukan penggunaan dan pengendalian yang tepat oleh tentara Jerman. Oleh karena itu, Bapak Scholz menegaskan bahwa mustahil untuk mentransfer senjata ini ke Ukraina. Namun, pemimpin Jerman tersebut menekankan bahwa Berlin telah menjanjikan bantuan militer sebesar 7 miliar EUR kepada Ukraina tahun ini, jauh lebih tinggi daripada negara-negara Eropa lainnya.
Jerman adalah negara pemberi bantuan militer terbesar kedua untuk Ukraina setelah Amerika Serikat dan sedang meningkatkan dukungannya tahun ini, menurut ABC News. Pekan lalu, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengesampingkan kemungkinan pengiriman rudal Taurus ke Ukraina, dengan alasan bahwa hal itu berarti Jerman ikut terlibat dalam konflik tersebut.
Media Jerman meyakini bahwa dengan tidak mengizinkan pengiriman senjata Taurus ke Ukraina, Kanselir Olaf Scholz berusaha menjadi “Friedenskanzler” atau “Kanselir Perdamaian ” menjelang pemilihan Parlemen Eropa Juni mendatang.
Sementara itu, menurut analis militer, Jerman khawatir persediaan rudal Taurus mereka akan habis dan "Rusia akan melihat rudal tersebut beraksi di Ukraina, lebih memahami tindakan pencegahan dan karakteristik silumannya."
CHI HANH
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)