Kereta ini melaju dengan kecepatan hingga 160 km/jam melintasi pegunungan dan lembah. Terdapat delapan stasiun di sepanjang rute yang membentang lebih dari 1.000 km dan memakan waktu 10,5 jam, termasuk proses bea cukai.
Kereta lintas batas pertama dari Kunming ke Vientiane sedang menunggu penumpang di stasiun pada pagi hari tanggal 13 April.
Liu Jin, 32 tahun, sedang naik kereta pertama bersama ibunya menuju Luang Prabang di Laos. Ia telah melakukan delapan perjalanan ke Laos sebelumnya, sebagian besar dengan bus, dan menempuh waktu lebih dari 27 jam melewati jalan pegunungan yang berkelok-kelok.
Mulai hari ini, 13 April, akan ada satu kereta penumpang setiap hari dari Kunming ke Vientiane dan satu lagi ke arah sebaliknya.
Kereta penumpang ini diharapkan dapat meningkatkan perjalanan kereta api lintas batas antara kedua negara. Kereta ini hanya akan berhenti di stasiun-stasiun utama, dengan dua di antaranya berada di sisi Laos, yaitu di destinasi wisata populer Luang Prabang dan Vangvieng.
Pada hari pertama, kereta api dari stasiun Kunming membawa lebih dari 200 wisatawan asal Tiongkok ke Laos untuk berwisata.
Sejak dibuka pada tahun 2021, kereta penumpang telah beroperasi di sepanjang bagian antara Kunming dan kota perbatasan Cina, Mohan, serta bagian antara Vientiane dan Boten, kota perbatasan Laos. 14 juta penumpang dan lebih dari 18,2 juta ton kargo telah diangkut sejak saat itu.
Proyek kereta api Tiongkok-Laos memiliki total nilai investasi lebih dari 5,9 miliar dolar AS dan berada di bawah kontrak konsesi selama 50 tahun. Karena nilai investasi yang tinggi, pemulihan modal akan memakan waktu lama, tetapi diperkirakan akan menghasilkan keuntungan setelah 23 tahun beroperasi.
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)