![]() |
Pemikiran taktis Fabregas benar-benar berbeda dari Amorim. |
Analisis Fabregas menjadi viral di media sosial karena pandangan taktisnya bertepatan dengan situasi di mana MU kehilangan kemenangan. Mantan gelandang Spanyol itu menjelaskan mengapa ia menahan diri untuk tidak membawa pemain bertahan ke lapangan saat tim sedang unggul 1-0.
"Ketika Anda menarik striker atau gelandang dan memasukkan bek di 10-15 menit terakhir, pesan kepada para pemain adalah bahwa pelatih ingin bertahan. Otomatis, seluruh tim akan bertahan, mengundang lawan untuk menguasai bola dan meningkatkan tekanan. 80 hingga 90% dari waktu, hal itu kontraproduktif," tegas pelatih kepala Como.
Banyak penggemar MU yang setuju dengan pandangan ini. Salah satu penggemar menulis: "Cesc benar sekali. Amorim harus lebih berani jika ingin memimpin MU". "Dia terlalu konservatif", "Pola pikir seperti ini tidak cocok untuk pelatih MU", "Amorim jelas salah", dan masih banyak lagi reaksi dari para penggemar.
Amorim dipertanyakan terkait pergantian pemainnya, membuat lima pergantian di babak kedua, sebagian besar bersifat defensif, termasuk Leny Yoro, Patrick Dorgu, Manuel Ugarte, Mason Mount, dan Lisandro Martinez. Setelah sempat unggul melalui Diogo Dalot, United kalah ketika Amorim menarik keluar Matheus Cunha dan Joshua Zirkzee.
West Ham kembali mengambil inisiatif dan Soungoutou Magassa mencetak gol penyeimbang di menit ke-83, membuat klub Old Trafford itu hanya meraih satu poin. Kobbie Mainoo terus duduk di bangku cadangan karena lini tengah MU dinilai kurang bertenaga di akhir pertandingan.
Ketika ditanya apakah ia terlalu berhati-hati dalam pergantian pemain, Amorim membalas: "Tidak. Kami kalah dalam situasi bola kedua. Mendatangkan penyerang tambahan tidak akan menyelesaikan masalah. Opsi penyerang apa lagi yang kami miliki?"
Sumber: https://znews.vn/fabregas-boc-tran-sai-lam-cua-mu-post1609016.html











Komentar (0)