Harga minyak Asia naik tajam

Harga minyak di pasar Asia melonjak pada sesi perdagangan pagi tanggal 16 Juni, setelah Israel dan Iran melakukan aktivitas militer baru pada tanggal 15 Juni, meningkatkan kekhawatiran tentang konflik regional yang lebih besar - yang dapat secara serius mempengaruhi pasokan minyak global dari Timur Tengah.

Memompa bensin untuk kendaraan di sebuah SPBU di Quezon, Filipina. Foto ilustrasi: THX/TTXVN

Per pukul 05.53 tanggal 16 Juni (waktu Vietnam), harga minyak mentah Brent Laut Utara naik sebesar 1,70 dolar AS (setara dengan 2,3%) menjadi 75,93 dolar AS/barel. Sementara itu, harga minyak mentah light sweet (WTI) AS naik sebesar 1,62 dolar AS (2,2%) menjadi 74,60 dolar AS/barel. Sebelumnya, kedua jenis minyak tersebut telah naik lebih dari 4 dolar AS/barel.

Perselisihan terbaru antara Israel dan Iran telah menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan perang regional, dengan Selat Hormuz yang strategis menjadi pusat perhatian. Selat ini mengangkut sekitar seperlima konsumsi minyak global, atau 18-19 juta barel per hari, termasuk minyak mentah, kondensat, dan bahan bakar.

Iran - anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) - saat ini memproduksi sekitar 3,3 juta barel per hari dan mengekspor lebih dari 2 juta barel minyak dan bahan bakar per hari.

Menurut analisis para ahli, jika terjadi gangguan pasokan dari Iran, kapasitas produksi cadangan OPEC dan mitra aliansinya, termasuk Rusia, dapat secara sementara mengimbangi defisit yang setara dengan produksi Iran saat ini.

Sumber: https://hanoimoi.vn/gia-dau-chau-a-tang-manh-705704.html