
Menurut catatan wartawan pada pagi yang sama, sebelum badai No. 13 (Kalmaegi) menerjang daratan, permukaan air Sungai Thu Bon di wilayah Duy Nghia cenderung naik karena banyaknya air yang mengalir dari hulu, sehingga memberikan tekanan pada tanggul An Luong.
Saat itu di tanggul terlihat lebih dari 300 orang perwira dan prajurit Divisi 315 berkoordinasi dengan aparat dan masyarakat setempat untuk segera mengangkut karung pasir dan membuat keramba batu di titik-titik rawan.




Di sepanjang tanggul, ratusan orang bergantian menyendok pasir ke dalam karung dan mengangkutnya, menganyam keranjang besi, dan membangun tanggul sementara untuk mencegah meluapnya air banjir.
Kendaraan militer khusus bersama dengan banyak truk, truk sampah, dan ekskavator milik penduduk setempat dikerahkan untuk mengangkut material guna memperkuat bagian yang rentan.
Di lokasi kejadian, banyak wisatawan mancanegara serta kelompok dan klub relawan yang turut aktif bersama pihak berwenang.



Menurut penduduk setempat, kehadiran tentara dalam beberapa hari terakhir telah membantu mereka merasa lebih aman dalam menghadapi perkembangan cuaca yang rumit.
"Longsor semakin dalam, kami khawatir karena rumah kami semakin dekat dengan tepian air. Dalam beberapa hari terakhir, banyak tentara, polisi, dan masyarakat datang untuk membantu kami, kami merasa sedikit tenang. Semoga badai No. 13 tidak terlalu berdampak pada tanggul," kata Ibu Nguyen Thi Bich Thuy (Kelurahan Duy Nghia).
Saat ini, banyak bagian tanggul telah diperkuat dengan kuat, yang berkontribusi pada pengurangan risiko tanah longsor. Petugas di lokasi dari Komune Duy Nghia bertugas 24/7, memantau perkembangan badai secara ketat untuk merespons secara proaktif.

Sumber: https://baodanang.vn/hon-300-can-bo-chien-si-phoi-hop-nguoi-dan-gia-co-bo-ke-an-luong-truoc-bao-so-13-3309265.html






Komentar (0)