Menurut RT pada tanggal 17 November, pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon selatan mengkritik Israel atas perilaku agresifnya ketika menembaki salah satu patroli mereka.
Dalam sebuah pernyataan pada 16 November, Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) menuduh tank-tank Merkava milik Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menembaki pasukan penjaga perdamaian PBB. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa tindakan tersebut merupakan pelanggaran serius terhadap perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Lebanon, dan menekankan bahwa ini bukan pertama kalinya serangan semacam itu terjadi.

"Sekali lagi, kami menyerukan kepada Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk menghentikan semua tindakan agresif terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB yang berupaya mendukung pemulihan stabilitas yang diinginkan Israel dan Lebanon," demikian bunyi pernyataan tersebut.
Israel telah mengonfirmasi bahwa pasukannya menembaki pasukan penjaga perdamaian PBB, tetapi menyatakan hal itu merupakan kesalahan. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan tentaranya mengidentifikasi "dua tersangka" di wilayah El Hamames dan melepaskan tembakan peringatan, setelah itu mereka mundur tanpa ada laporan korban jiwa.
Setelah menyelidiki insiden tersebut, IDF mengatakan "tersangka" adalah tentara PBB yang berpatroli di daerah tersebut dan secara keliru diserang karena kondisi cuaca buruk.
"Tidak ada penembakan yang disengaja terhadap prajurit UNIFIL," tegas IDF.
Perbatasan Israel-Lebanon telah lama menjadi wilayah yang mudah bergejolak, dengan pasukan Israel dan Hizbullah di Lebanon secara rutin saling melancarkan serangan udara.
Ketegangan meningkat setelah konflik Israel-Hamas meletus pada tahun 2023, ketika Hizbullah—sekutu Hamas—meluncurkan roket ke Israel, dan Israel membalasnya dengan serangan serupa. Pada akhir tahun 2024, Tentara Israel melintasi perbatasan ke Lebanon selatan.
Berdasarkan perjanjian gencatan senjata akhir tahun itu, Israel setuju untuk menarik diri sepenuhnya, tetapi hanya sebagian dan masih mempertahankan pasukan di lima posisi di sepanjang perbatasan dengan Lebanon, dengan alasan bahwa Hizbullah tetap aktif di daerah tersebut dan menimbulkan ancaman.
>>> Pembaca diundang untuk menonton lebih banyak video tentang serangan pasukan Houthi di kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa di Yaman.
Sumber: https://khoahocdoisong.vn/israel-noi-gi-vu-no-sung-vao-luc-luong-gin-giu-hoa-binh-lhq-post2149069831.html






Komentar (0)