Dalam rangka Hari Sains dan Teknologi Vietnam, 18 Mei 2023, sebagai respons atas semangat UNESCO untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap sains terbuka, Pusat Pelatihan dan Penelitian Matematika Internasional (ICRTM) bersama Yayasan Inovasi Vingroup (VINIF), bekerja sama dengan Pusat Fisika Internasional (ICP), Pusat Informasi dan Dokumentasi Akademi Sains dan Teknologi Vietnam menyelenggarakan lokakarya bertema "Sains Terbuka dari Berbagai Perspektif".
Konferensi ini diselenggarakan dengan konten utama berupa kuliah umum mengenai topik-topik terkait sains terbuka yang menarik bagi masyarakat. Khususnya, diskusi antar pakar di berbagai bidang ilmu pengetahuan mengenai topik "Sains Terbuka dari Berbagai Perspektif" menghadirkan perspektif baru dan menarik bagi para pendengar tentang sebuah tren yang, meskipun memiliki beragam pendapat, menjanjikan akan membuka era baru dalam sains dan teknologi (S&T).
Kuliah pembuka membahas topik "Data Ilmiah Terbuka" yang dibawakan oleh Prof. Dr. Ho Tu Bao. Dalam kuliah umum ini, Profesor tersebut memaparkan pengetahuan paling mendasar tentang sains terbuka, struktur dan karakteristiknya, serta memaparkan secara mendalam tentang data ilmiah terbuka beserta fondasi, manfaat, dan metode penerapannya dalam pembelajaran dan penelitian praktis.
Selanjutnya adalah kuliah dengan topik "Fisika dalam Biologi Evolusioner" yang dibawakan oleh Prof. Dr. Nguyen The Toan. Sebagai sosok dengan segudang prestasi penelitian dan lebih dari 30 artikel khusus di jurnal dunia , Prof. Dr. Nguyen The Toan menyampaikan kepada hadirin salah satu konsekuensi penting dari sains terbuka, yaitu penerapan penelitian interdisipliner. Profesor ini memaparkan secara mendalam penerapan pemikiran dan metode fisika dalam penelitian biologi evolusioner.
Dalam kuliah nomor 3, pakar Nguyen Vo Hung berbagi tentang aspek kebijakan untuk pengembangan sains terbuka di Vietnam.
Menutup sesi kuliah, ada sesi diskusi dengan tamu dari Kementerian Sains dan Teknologi, Kementerian Informasi dan Komunikasi, manajer, dan ilmuwan terkemuka di Vietnam, termasuk: Prof. Dr. Ho Tu Bao, Prof. Dr. Nguyen The Toan, pakar Nguyen Vo Hung, Assoc. Prof. Dr. Phan Thi Ha Duong, Dr. Nguyen Nhat Quang, pakar Nguyen Trong Khanh.
Diskusi panel menghadirkan beragam perspektif, pandangan, dan opini tentang sains terbuka—sebuah konsep dan bidang yang masih sangat baru, dan masih banyak mendapat perhatian serta perdebatan. Para pembicara menjawab dan mendiskusikan pertanyaan serta keberatan dari seluruh delegasi yang hadir, baik secara langsung maupun melalui saluran daring, langsung di acara tersebut.
Menyadari pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi di era baru, dalam beberapa tahun terakhir, Vietnam semakin berfokus pada inovasi, transformasi digital, dan peningkatan kualitas penelitian serta penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi di segala aspek kehidupan. Hari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vietnam ditetapkan pada 18 Mei 2014 dengan tujuan menyebarluaskan pencapaian ilmu pengetahuan dan teknologi, memberikan penghargaan kepada para ilmuwan, memperkenalkan hasil penelitian yang luar biasa, mempromosikan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam produksi, meningkatkan kesadaran sosial, mendorong generasi muda untuk bersemangat dalam penelitian ilmiah, dan berkontribusi dalam membangun serta mengembangkan sumber daya manusia berkualitas tinggi bagi negara.
Tren perkembangan sains dan teknologi saat ini mencakup jalinan kompleks berbagai disiplin ilmu dan bidang, yang didasarkan pada inovasi dan evolusi pesat teknologi informasi dan teknologi digital. Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan produktivitas tenaga kerja, menciptakan kesejahteraan baru bagi masyarakat dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya, serta meningkatkan kesadaran semua orang tentang isu-isu sains dan teknologi. Oleh karena itu, Open Science lahir dengan ambisi untuk mewujudkan tren tersebut.
Sains terbuka merupakan topik penting dengan beragam perspektif di era transformasi digital, di mana pengetahuan manusia semakin terbuka dan perlu dibagikan. Majelis Umum UNESCO di Paris, yang berlangsung dari 9 hingga 24 November 2021, mengeluarkan "Rekomendasi tentang Sains Terbuka" dan diakui oleh 193 negara di seluruh dunia sebagai definisi global pertama sains terbuka. Definisi tersebut diinterpretasikan sebagai berikut: Sains terbuka adalah arsitektur menyeluruh yang mencakup gerakan dan implementasi dengan tujuan menjadikan semua pengetahuan ilmiah multibahasa dapat diakses, digunakan, dan digunakan kembali secara bebas oleh semua orang, untuk meningkatkan kolaborasi dan berbagi informasi demi kepentingan sains, komunitas, dan untuk membuka proses penciptaan, evaluasi, dan pengomunikasikan pengetahuan ilmiah kepada beragam kelompok sosial.
Menurut UNESCO, terdapat banyak kriteria untuk membentuk ilmu pengetahuan terbuka. Beberapa kriteria utama yang perlu dipenuhi antara lain data terbuka, sistem penerbitan terbuka, infrastruktur ilmiah terbuka, sumber daya pendidikan terbuka, perangkat keras terbuka, perangkat lunak sumber terbuka, keterbukaan terhadap diversifikasi pengetahuan, evaluasi terbuka, dan akses terbuka bagi kelompok sosial. UNESCO merupakan salah satu organisasi internasional pertama yang mendukung tren perkembangan baru ini, demi terwujudnya masyarakat dengan akses yang setara terhadap pengetahuan ilmiah.
Vietnam telah mengambil langkah awal untuk memperhatikan rekomendasi ini, ketika Kementerian Sains dan Teknologi menyelenggarakan Lokakarya “Sains Terbuka - Rekomendasi UNESCO: Peluang dan Tantangan bagi Vietnam” pada 20 Oktober 2021. Konsep ini masih baru, dan akan membutuhkan waktu bagi komunitas ilmiah khususnya dan masyarakat umum untuk lebih memahami tren dunia dan menemukan regulasi yang tepat bagi kita.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)