Ini adalah ukuran yang digunakan oleh bank untuk mendorong peminjam agar memenuhi kewajiban pembayaran mereka tepat waktu, dan untuk mengkompensasi kerugian yang disebabkan oleh keterlambatan pembayaran. Bunga keterlambatan biasanya dihitung berdasarkan jumlah utang yang jatuh tempo dan jangka waktu keterlambatan.
Foto ilustrasi: VnBusiness.
Suku bunga ini biasanya lebih tinggi daripada suku bunga pinjaman awal karena beberapa alasan:
- Ketika pinjaman terlambat dibayar, risiko bank tidak dapat menagih utang meningkat, sehingga suku bunga penalti lebih tinggi untuk mengimbangi risiko ini.
- Suku bunga yang lebih tinggi juga bertindak sebagai insentif bagi peminjam untuk melakukan pembayaran tepat waktu guna menghindari biaya tambahan. Dalam beberapa kasus, bank harus menggunakan jalur hukum untuk menagih utang, yang mengakibatkan biaya yang lebih tinggi.
Dikenakan bunga keterlambatan dapat berdampak negatif pada peminjam. Beban keuangan tambahan berupa bunga penalti membuat jumlah total yang harus dibayar menjadi lebih tinggi.
Keterlambatan pembayaran dan biaya bunga dapat berdampak negatif pada riwayat kredit peminjam, mengurangi kemampuan mereka untuk meminjam di masa mendatang. Dalam kasus yang parah, bank dapat mengambil tindakan hukum untuk menagih utang, sehingga membahayakan peminjam.
Untuk menghindari pembayaran bunga keterlambatan, peminjam perlu mengambil langkah-langkah berikut:
- Buat rencana keuangan yang terperinci dan pantau situasi keuangan Anda dengan cermat untuk memastikan Anda selalu memiliki cukup uang untuk membayar utang tepat waktu.
- Cari dan pilih pinjaman dengan suku bunga rendah untuk mengurangi total biaya.
- Jika mengalami kesulitan keuangan, peminjam harus proaktif menghubungi dan bernegosiasi dengan bank untuk menemukan solusi terbaik, seperti memperpanjang jangka waktu pembayaran atau restrukturisasi pinjaman.
Sumber: https://vtcnews.vn/lai-suat-qua-han-la-gi-ar913197.html










Komentar (0)