Didirikan pada Februari 2017, Klub Mahasiswa Hmong Buon Ma Thuot saat ini beranggotakan lebih dari 60 mahasiswa Hmong yang sedang menempuh pendidikan di provinsi tersebut. Setiap tahun, Klub ini menyelenggarakan berbagai kegiatan sukarela untuk anak-anak dan masyarakat di daerah terpencil. Barang bawaan setiap perjalanan tidak hanya tas sekolah, sepeda, atau bingkisan kecil, tetapi juga kasih sayang, tanggung jawab, dan dukungan tulus bagi mereka yang mengalami berbagai kesulitan.
Ibu Giang Thi Gau, Presiden Klub, berbagi: “Sebagian besar anggota Klub lahir di dataran tinggi, telah mengalami kesulitan, sehingga mereka lebih memahami pentingnya pengetahuan untuk masa depan daripada siapa pun. Kenyataan bahwa Anda kembali untuk membantu sesama tidak hanya memberikan dukungan materi tetapi juga memberi anak-anak di desa lebih banyak motivasi untuk terus bersekolah.”
| Klub Pelajar H'Mong Buon Ma Thuot memberikan hadiah kepada anak-anak di komune Ea Trang (distrik M'Drắk). Foto disediakan oleh Klub |
Menerima bingkisan dari anggota Klub, anak-anak di desa tak kuasa menyembunyikan kegembiraan mereka. Beberapa anak memeluk erat tas sekolah baru mereka bak harta karun, sementara yang lain berceloteh dan memamerkan buku komik mereka satu sama lain. Giang Thi Tuyet Mai (8 tahun, kelurahan Ea Trang, distrik M'Drắk) mengungkapkan: "Saya sangat senang menerima tas sekolah baru dan akan berusaha belajar dengan giat agar bisa menjadi dokter di masa depan." Di mata anak tersebut, anggota Klub melihat sekilas diri mereka di masa lalu – anak-anak yang tumbuh di pegunungan dan hutan, memupuk impian untuk belajar membaca dan menulis. Dari situ, mereka memahami bahwa terkadang menyebarkan kasih sayang tidak berarti sesuatu yang besar, melainkan hanya menabur benih keyakinan dalam diam.
Di komune Ea Sar (distrik Ea Kar), sejak akhir tahun 2022, model "Rumah Hijau" yang diterapkan oleh Serikat Perempuan Komune telah menjadi wadah pertemuan kasih sayang. Para anggota secara rutin mengumpulkan kaleng, botol plastik, kertas bekas, dll., membawanya ke tempat pengumpulan dan menjualnya untuk menggalang dana. Dengan demikian, mereka dapat melaksanakan kegiatan dukungan praktis untuk situasi sulit seperti memberikan bingkisan Tet, menyediakan kebutuhan pokok, mendukung mata pencaharian perempuan lajang, membantu anak yatim, dan mereka yang membutuhkan bantuan mendesak. Model ini tidak hanya berkontribusi untuk mendukung kehidupan yang kurang beruntung, tetapi juga memupuk kasih sayang antar sesama, menyebarkan semangat berbagi di masyarakat.
Awalnya, model "Rumah Hijau" hanya diterapkan di beberapa lokasi di komune, tetapi setelah melihat hasil kerjanya yang bermakna, dana yang terkumpul transparan, dan disalurkan ke alamat yang tepat dan membutuhkan, banyak rumah tangga setempat berpartisipasi aktif, menciptakan gerakan yang dinamis. Saat ini, terdapat 6 "Rumah Hijau" yang beroperasi secara efektif di desa-desa dan dusun-dusun, dan telah menjadi tempat pertemuan yang akrab antara tanggung jawab dan kebaikan.
| Perwakilan dari Serikat Wanita komunitas Ea Sar (distrik Ea Kar) menyerahkan uang dukungan kepada keluarga Ibu Le Thi Hanh (sampul kanan). |
Dari dana "Rumah Hijau", setiap bulan, Ibu Le Thi Hanh (64 tahun, desa 8, kelurahan Ea Sar) rutin menerima 300.000 VND untuk mengasuh kedua cucunya yang yatim piatu. Dukungan tersebut sangat menyentuh hatinya, menghangatkan hatinya, dan memberinya motivasi lebih untuk mengatasi kesulitan bersama cucu-cucunya. "Semua saudari di perkumpulan ini sangat pengertian dan bersimpati terhadap situasi keluarga saya. Berkat kepedulian itu, saya semakin bertekad untuk berusaha setiap hari, untuk hidup lebih positif. Saya hanya berharap saya memiliki kesehatan, ketekunan, dan kesabaran yang cukup untuk membesarkan cucu-cucu saya menjadi orang baik," ungkap Ibu Hanh.
Sumber: https://baodaklak.vn/xa-hoi/202506/lan-toa-yeu-thuong-den-cong-dong-1f016f4/






Komentar (0)