Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Suara hiruk pikuk jalanan di malam hari

Việt NamViệt Nam24/12/2024

[iklan_1]

Saat itu pukul dua pagi dan jalanan sudah lelap. Kegelapan telah menyelimuti rumah-rumah, hanya menyisakan lampu di luar. Dalam keheningan, kudengar deru roda gerobak.

Suara hiruk pikuk jalanan di malam hari

Suara roda, yang sesekali membentur batu, membuat badan gerobak bergetar. Suaranya bergema dari ujung gang hingga gerbang depan, lalu berhenti sejenak.

Dari beranda, kulihat siluet membungkuk memunguti sekantong sampah. Wanita pembersih itu bersembunyi di kegelapan, bekerja serius di bawah cahaya lampu jalan. Shift kerjanya selalu dimulai saat semua orang sudah tidur.

Sifat pekerjaan kami telah menjadikan saya dan saudara perempuan saya "teman tidur". Teman-teman yang hanya bisa melihat satu sama lain melalui gerbang dan tak pernah melihat wajah satu sama lain dengan jelas. Satu wajah tersembunyi di balik jendela, wajah lainnya tersembunyi di balik topeng dan tudung, sehingga hanya matanya yang terlihat.

Sesekali, kami melewati gerbang dan mengobrol sebentar. Obrolan ringan. "Kenapa kamu terlambat hari ini?". "Kotak styrofoam ini tidak bisa dibuang begitu saja, harus dirobek-robek dan dimasukkan ke dalam tas." Seiring berlalunya hari dan bulan, dua orang yang berjuang bertahan hidup di kota tiba-tiba menyadari bahwa mereka tidak begitu kesepian. Kami mencoba mencari tempat untuk bersandar, bergantung pada kota untuk makanan dan pakaian, untuk kekhawatiran, dan terkadang, bahkan untuk pengabdian.

Ia memulai kariernya di usia 18 tahun, usia yang ideal bagi seorang gadis untuk berdandan dan bergaya. Namun, pakaiannya selalu reflektif, dengan tudung kepala dan masker ketat. "Ibu saya mewariskannya kepada saya, saya sudah mencintai profesi ini sejak kecil," ujarnya ketika membahas alasan pilihannya.

Ia senang melihat jalanan bersih yang dipagari pepohonan hijau. Ketulusan dalam suaranya, yang tak lagi muda, menyentuhku. Tiba-tiba, sebuah lagu terlintas di benakku, "Semua orang memilih pekerjaan yang mudah, siapa yang akan mengerjakan pekerjaan yang sulit?"

Memandangnya, aku membayangkan diriku sendiri, kehidupan para migran dari seluruh dunia. Tersesat dan kesepian. Setelah seharian bekerja keras, menunggu suara truk sampah setiap malam, sebagai cara untuk merasakan ritme jalanan. Ritmenya tidak terburu-buru di tengah kemacetan seperti di pagi hari, melainkan pelan dan tenang agar tak membangunkan siapa pun. Ritme itu membuktikan kehidupan jalanan yang tak terputus. Kehidupan yang selalu mengalir tanpa henti untuk memelihara kehidupan-kehidupan lain yang saling terkait. Seperti aku dan dirinya.

Hujan deras mengguyur malam-malam, guntur diselingi suara truk sampah. Ia basah kuyup dengan jas hujannya, mengarungi jalanan yang banjir. Aku berniat menawarkan secangkir teh hangat, tetapi hanya melihat sekilas punggungnya di balik lampu yang berkelap-kelip. Ia berjalan cepat, menembus hujan. Pertama kali aku membuka gerbang, aku masih tak bisa melihat wajahnya dengan jelas di balik topeng. Seseorang yang hidup dengan memberi dalam diam.

Ia mendorong gerobak sampah kecil itu, bersembunyi di setiap sudut dan celah. Suara gerobak bergema dalam keheningan, membuat jalanan tiba-tiba terasa sedikit lebih luas. Aku seakan mendengar hentakan jalanan yang tak henti-hentinya di tengah malam yang melelahkan.

Menurut Truc Nguyen (Koran Quang Nam )


[iklan_2]
Sumber: https://baophutho.vn/lao-xao-tieng-pho-ve-dem-225164.htm

Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Bunga lili air di musim banjir
'Negeri Dongeng' di Da Nang memukau orang, masuk dalam 20 desa terindah di dunia
Musim gugur yang lembut di Hanoi melalui setiap jalan kecil
Angin dingin 'menyentuh jalanan', warga Hanoi saling mengundang untuk saling menyapa di awal musim

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

Ungu Tam Coc – Lukisan ajaib di jantung Ninh Binh

Peristiwa terkini

Sistem Politik

Lokal

Produk