Pada tanggal 13 Maret, Departemen Pertanian dan Pembangunan Pedesaan provinsi An Giang mengirimkan surat kepada Departemen Kesehatan dan Komite Rakyat distrik, kota, dan kota kecil di provinsi An Giang yang meminta komentar untuk disampaikan kepada Komite Rakyat Provinsi agar menerbitkan surat yang mengarahkan penerapan ketat pencegahan dan pengendalian rabies pada hewan.
Secara khusus, Dinas Peternakan dan Kedokteran Hewan Provinsi An Giang menginformasikan bahwa pada tanggal 7 dan 8 Maret, seekor anjing liar yang belum divaksinasi rabies di Kelurahan O Long Vi, Distrik Chau Phu, menunjukkan gejala rabies dan menggigit 3 orang. Hasil tes Dinas Kedokteran Hewan Wilayah VI menunjukkan bahwa anjing tersebut positif terinfeksi virus rabies.
Pada 10 Maret, seekor anjing liar lainnya di Dusun Binh Duc, Kecamatan Binh Phu, Kabupaten Chau Phu kembali menggigit tiga orang. Setelah menerima informasi dari warga, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Chau Phu menangkap anjing tersebut. Hasil tes menunjukkan anjing tersebut positif terkena virus rabies.
Menurut Dinas Pertanian dan Pembangunan Pedesaan An Giang, ini merupakan dua wabah rabies pertama pada hewan di provinsi tersebut sejak awal tahun 2024. Penyebab utamanya adalah belum terpenuhinya ketentuan penyelenggaraan vaksinasi rabies untuk anjing; belum diterapkannya sanksi untuk menangani pelanggaran ketentuan pengelolaan anjing dan vaksinasi rabies untuk anjing; masih terbatasnya kesadaran sebagian masyarakat akan tingkat bahaya dan ketentuan pencegahan serta pengendalian rabies; serta masih terbatasnya koordinasi lintas sektor, terutama antara sektor veteriner, sektor kesehatan, dan otoritas di beberapa daerah.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)