
Oktober lalu, Thomas Tuchel resmi ditunjuk sebagai pelatih kepala timnas Inggris. Namun, sebelumnya, ia berkesempatan memimpin salah satu klub sepak bola paling tradisional di dunia : Manchester United. Menurut agennya, Pini Zahavi, Tuchel menerima tawaran dari Setan Merah, tetapi akhirnya menolaknya.
Keputusan Tuchel mengejutkan banyak orang. Dengan pengalaman dan kesuksesannya di Chelsea, Tuchel dapat sepenuhnya membantu Manchester United kembali ke masa keemasannya. Jadi, mengapa ia menolak kesempatan menarik tersebut?
Menurut Zahavi, Tuchel telah mempertimbangkan dengan matang sebelum mengambil keputusan akhir. Ia mengatakan bahwa mengelola tim nasional akan menjadi pengalaman yang sangat berbeda dibandingkan mengelola klub. Tuchel ingin menantang dirinya sendiri di lingkungan baru dan berkesempatan bekerja dengan para pemain terbaik di Inggris.
Selain itu, memimpin timnas Inggris juga membawa banyak keuntungan lain bagi Tuchel. Ia akan bekerja di lingkungan yang lebih stabil daripada klub, tanpa terlalu banyak tekanan dari media dan penggemar.
Namun, keputusan Tuchel juga menuai beragam pendapat. Banyak orang berpendapat bahwa ia telah melewatkan kesempatan besar untuk membuktikan diri di salah satu turnamen paling menarik di dunia. Manchester United adalah klub dengan tradisi yang kaya dan potensi finansial yang besar, dan Tuchel dapat membangun tim yang kuat di sini.
Sementara yang lain yakin Tuchel telah membuat keputusan yang tepat. Memimpin tim nasional merupakan tantangan besar sekaligus kehormatan besar. Tuchel akan berkesempatan bekerja sama dengan para pemain terbaik Inggris dan membangun tim yang tangguh untuk berlaga di turnamen-turnamen besar.
[iklan_2]
Sumber: https://baodaknong.vn/ly-do-thomas-tuchel-tu-choi-mu-234020.html






Komentar (0)