Setelah hampir 2 minggu menunggu, para calon peserta ujian masuk kelas 10 SMA negeri di Kota Ho Chi Minh untuk tahun ajaran 2024-2025 telah mengetahui hasil ujian mereka. Namun, kecemasan dan kegugupan para calon peserta akan berlanjut selama 20 hari lagi untuk mengetahui apakah mereka akan diterima di sekolah negeri atau harus menempuh jalur lain. Kecemasan ini bahkan lebih besar karena tahun ini, nilai acuan SMA negeri diprediksi akan berfluktuasi di semua sekolah unggulan dibandingkan tahun lalu.
Ujian masuk SMA negeri untuk kelas 10 bisa dibilang merupakan ujian paling menegangkan di antara semua ujian SMA. Mulai dari keraguan saat mendaftar untuk memilih, hingga tekanan mengikuti ujian dengan mengetahui sebelumnya bahwa hanya 70% kandidat yang akan diterima. Setelah mengetahui nilai ujian, mereka dengan cemas menunggu pengumuman nilai acuan. Jika sayangnya, mereka tidak lulus dalam ketiga ujian SMA negeri kelas 10, para kandidat harus menunggu gelombang kedua penerimaan tambahan.
Menilik kembali hasil ujian yang baru saja diumumkan, selain aspek positif seperti distribusi nilai Bahasa Inggris yang dinilai "lebih baik" oleh banyak guru dibandingkan tahun lalu; persentase ujian di bawah rata-rata untuk mata pelajaran Sastra menurun dibandingkan tahun lalu, distribusi nilai Matematika juga menimbulkan kekhawatiran publik karena persentase ujian di bawah rata-rata meningkat lebih dari 10% dibandingkan tahun lalu. Selain itu, meskipun nilai rata-rata kedua mata pelajaran, Sastra dan Bahasa Asing, cukup tinggi, masih terdapat 56 ujian dengan nilai di bawah 1 poin.
Berbeda dengan ujian kelulusan SMA, ujian masuk kelas 10 umum merupakan ajang perebutan tempat dan akan menentukan jenis sekolah yang akan diikuti siswa di SMA, sehingga persaingannya lebih ketat. Meskipun tingkat diferensiasinya berbeda, ketiga ujian tersebut membentuk "matriks" lengkap yang terdiri dari 4 tingkat, meliputi pengenalan, pemahaman, penerapan, dan penerapan tingkat tinggi. Dengan demikian, jika siswa belajar dengan sungguh-sungguh dan memiliki tujuan yang jelas saat mengikuti ujian masuk kelas 10, mereka akan mampu menjawab soal-soal pada tingkat pengenalan dan pemahaman, dengan skor minimal 3-5 poin, tergantung pada mata pelajaran ujian.
Dari perspektif lain, ujian ini juga menimbulkan pertanyaan tentang orientasi ujian masuk. Jika kita berasumsi bahwa ujian masuk harus mengklasifikasikan kandidat, maka tingkat diferensiasi harus merata di antara mata pelajaran ujian, menghindari situasi di mana satu mata pelajaran mudah dan yang lainnya sulit, yang menciptakan kekecewaan dan bahkan kebingungan bagi orang tua dan siswa. Hingga saat ini, opini publik sering membandingkan distribusi skor ujian tahun ini dengan tahun lalu di setiap mata pelajaran ujian. Namun, penilaian komprehensif terhadap distribusi skor 3 mata pelajaran ujian pada tahun ajaran yang sama untuk meninjau pengajaran dan pembelajaran di sekolah umum belum mendapat perhatian yang semestinya. Selain statistik skor berdasarkan mata pelajaran ujian, perlu ditambahkan penilaian berdasarkan wilayah pinggiran kota dan dalam kota untuk menemukan solusi guna meningkatkan kualitas pendidikan sesuai dengan karakteristik wilayah tersebut.
BUKTI
[iklan_2]
Sumber: https://www.sggp.org.vn/muc-do-phan-hoa-nen-dong-deu-giua-cac-mon-thi-post745584.html
Komentar (0)