Kementerian Energi Rusia mengatakan telah mencabut pembatasan ekspor bensin.
Alasan yang diberikan negara tersebut adalah bahwa mempertahankan produksi penyulingan yang tinggi dalam dua bulan terakhir telah membantu menjamin pasokan domestik dan menurunkan harga grosir. "Terdapat surplus pasokan bensin, termasuk melalui jalur pertukaran," ujar Kementerian Energi Rusia pada 17 November. Saat ini, cadangan bensin negara tersebut telah meningkat menjadi sekitar 2 juta ton.
Rusia memberlakukan larangan sementara ekspor minyak pada 21 September untuk mengatasi kekurangan minyak domestik yang menyebabkan kenaikan harga. Saat itu, hanya empat negara – Belarus, Kazakhstan, Armenia, dan Kirgistan – yang dikecualikan.
Pada 6 Oktober, Kremlin melonggarkan larangan tersebut, mengizinkan ekspor solar melalui pipa, tetapi tetap melarang ekspor bensin. Penjualan solar dan bahan bakar lainnya melalui truk dan kereta api ke luar negeri juga dilarang pada saat itu.
Diesel merupakan ekspor minyak terbesar Rusia, mencapai sekitar 35 juta ton tahun lalu. Hampir tiga perempatnya dikirim melalui pipa. Rusia juga akan mengekspor 4,8 juta ton bensin pada tahun 2022.
Pencabutan larangan tersebut dapat mempersulit upaya Rusia untuk mengurangi ekspor minyak dan produk minyaknya sebesar 300.000 barel per hari hingga akhir tahun, dibandingkan dengan rata-rata pada bulan Mei dan Juni. Namun, Rusia mengonfirmasi bahwa mereka akan melanjutkan pemangkasan pasokan sukarela hingga akhir Desember, sebagaimana diumumkan sebelumnya kepada OPEC+.
Phien An ( menurut Reuters )






Komentar (0)