Menurut RT, dalam rapat kabinet pada 5 November, Menteri Pertahanan Andrey Belousov mengatakan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa Moskow "perlu menanggapi langkah-langkah Washington untuk menjamin keamanan Rusia."
"Persiapan untuk uji coba nuklir skala besar perlu segera dilakukan," tegas Menteri Pertahanan Rusia Andrey Belousov.

Presiden Putin menegaskan kembali bahwa Rusia telah lama mengatakan akan mematuhi Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif, asalkan anggota lain tidak melanggar perjanjian tersebut.
"Jika Amerika Serikat atau negara lain yang berpartisipasi dalam perjanjian terkait melakukan uji coba semacam itu, maka Rusia juga harus mengambil tindakan pembalasan yang tepat," kata pemimpin Kremlin tersebut.
Presiden Putin juga menginstruksikan semua lembaga pemerintah terkait, termasuk Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan , untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi yang diperlukan mengenai rencana AS untuk memulai kembali uji coba nuklir sebelum mengajukan proposal mengenai "kemungkinan memulai persiapan untuk uji coba senjata nuklir."
Sebelumnya, pada 30 Oktober, Presiden AS Donald Trump mengatakan ia telah memerintahkan Pentagon untuk melanjutkan uji coba senjata nuklir.
Presiden Trump menuduh Rusia dan Tiongkok melakukan uji coba nuklir "rahasia", tetapi Moskow dan Beijing membantah tuduhan tersebut. Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi juga mengatakan bahwa badan pengawas nuklir tersebut tidak menemukan tanda-tanda bahwa Rusia dan Tiongkok telah melakukan uji coba nuklir.
>>> Pembaca diundang untuk menonton lebih banyak video : Korea Utara mengklaim memiliki senjata rahasia baru
Sumber: https://khoahocdoisong.vn/nga-noi-ve-kha-nang-noi-lai-thu-hat-nhan-post2149066516.html






Komentar (0)