Wahana SLIM akan mencapai orbit bulan dalam tiga hingga empat bulan dan mendarat di dalam kawah selebar 300 meter.
Roket H-2A lepas landas dari Pusat Antariksa Tanegashima. Video : Luar Angkasa
Roket H-2A Jepang yang membawa pendarat SLIM dan teleskop luar angkasa XRISM lepas landas dari Pusat Luar Angkasa Tanegashima pada pukul 6:42 pagi tanggal 6 September waktu Hanoi , 10 hari lebih lambat dari yang direncanakan semula karena masalah cuaca, menurut Space .
Kedua wahana antariksa tersebut diluncurkan sesuai jadwal kurang dari satu jam setelah lepas landas. Jika semuanya berjalan sesuai rencana, SLIM (Smart Lunar Module) akan mencoba pendaratan lunak pertama di Bulan dalam beberapa bulan, membuka jalan bagi misi-misi yang lebih ambisius. Menurut Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang (JAXA), SLIM bertujuan untuk menguji sistem wahana antariksa ultralight ini dalam skala kecil dan menggunakan teknologi pendaratan presisi yang dibutuhkan oleh penjelajah bulan di masa depan.
SLIM adalah wahana antariksa kecil dengan tinggi 2,4 m, panjang 2,7 m, dan lebar 1,7 m. Saat lepas landas, beratnya 700 kg, tetapi bahan bakar menyumbang sekitar 70% dari beratnya. SLIM akan terbang pada rute yang panjang dan hemat bahan bakar, dan diperkirakan akan mencapai orbit bulan dalam 3-4 bulan. Wahana antariksa ini akan mengamati permukaan bulan selama sebulan sebelum mendarat di Kawah Shioli, sebuah kawah tumbukan selebar 300 m yang terletak di 13 derajat lintang selatan, untuk menguji teknologi pendaratan presisi.
"Dengan menciptakan pendarat SLIM, kita dapat mendarat di lokasi yang diinginkan, alih-alih lokasi pendaratan yang mudah. Dengan teknologi ini, manusia dapat menginjakkan kaki di planet-planet yang bahkan lebih langka sumber dayanya daripada Bulan," ujar JAXA.
SLIM juga membawa dua wahana mini, yang dilepaskannya ke permukaan bulan setelah pendaratan. Kedua wahana mini ini akan membantu pengendali misi memantau kondisi wahana pendarat yang lebih besar, mengambil foto lokasi pendaratan, dan menyediakan komunikasi langsung dengan Bumi.
Pendarat Hakuto-R, yang dioperasikan oleh perusahaan swasta Hakuto-R yang berbasis di Tokyo, juga mencapai orbit bulan tetapi jatuh saat mendarat pada April tahun lalu. Keberhasilan SLIM karenanya akan menjadi tonggak bersejarah. Hingga saat ini, hanya empat negara yang telah mengirim wahana ke bulan: Uni Soviet, Amerika Serikat, Tiongkok, dan India. India mencapai tujuannya bulan lalu ketika misi Chandrayaan-3 mendarat di dekat kutub selatan bulan.
Selain SLIM, roket ini juga membawa XRISM (X-ray Imaging and Spectrometry Mission), sebuah proyek gabungan antara JAXA, NASA, dan Badan Antariksa Eropa (ESA), yang beroperasi di orbit rendah Bumi. Teleskop ini akan mempelajari alam semesta dalam cahaya sinar-X berenergi tinggi. Observatorium ini akan berfokus secara khusus pada gas superpanas yang mengelilingi gugus galaksi. JAXA merancang XRISM untuk mendeteksi cahaya sinar-X dari gas superpanas, yang memungkinkan para astronom mengukur massa total sistem galaksi, sehingga mengungkap informasi tentang pembentukan dan evolusi alam semesta.
An Khang (Menurut Luar Angkasa )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)