Sebagai juara bertahan Asia Tenggara dan 77 peringkat lebih tinggi dari lawan di peringkat dunia (FIFA), tim Vietnam masih harus berjuang keras untuk mengatasi tuan rumah Laos pada malam 19 November dengan selisih 2 gol.
Pada Maret 2025, tim Vietnam dengan mudah mengalahkan Laos 5-0. Saat itu, tim asuhan pelatih Kim Sang-sik menerapkan strategi taktis dengan filosofi penguasaan bola dan serangan proaktif. Namun, setelah pertandingan pembuka Grup F kualifikasi Piala Asia 2027 yang spektakuler, performa tim Vietnam perlahan mulai menurun, para pemain kehilangan "semangat" di lapangan dan performa mereka menurun.
Performa pelatih Kim Sang-sik dan timnya belakangan ini kurang menarik, akibat serangan yang kurang efektif. Saat ini, para pemain berpengalaman perlahan-lahan mulai menurun kariernya karena beban usia, sehingga pelatih Kim Sang-sik harus menggunakan faktor-faktor baru. Melalui sesi latihan dan kompetisi selama FIFA Days baru-baru ini, sang ahli strategi Korea juga memperkenalkan beberapa talenta generasi U-22, tetapi mereka masih belum cukup kuat untuk menggantikan generasi senior.

Tim Vietnam (tengah) perlu meningkatkan performanya jika ingin membalikkan keadaan melawan Malaysia. (Foto: VFF)
Meskipun tim Vietnam telah memenangkan ketiga pertandingan, pelatih Kim dan timnya belum menunjukkan semangat kompetitif yang sesungguhnya. Melawan dua lawan yang dianggap lebih lemah, Nepal dan Laos, gaya menyerang tim Vietnam sangat buruk, tanpa umpan-umpan pendek dan cepat di lini tengah, melainkan lebih banyak mengandalkan overlap dan serangan dari sisi sayap. Gaya bermain ini sangat mudah "ditebak" oleh lawan, dan tidak efektif ketika menghadapi pertahanan yang sangat kuat atau berlapis-lapis.
Duo gelandang Hoang Duc dan Quang Hai sama-sama pemain kelas atas di sepak bola Vietnam, tetapi belum mampu menunjukkan bakat mereka saat bermain bersama di lini tengah. Demikian pula, Nguyen Tien Linh adalah penyerang dengan kemampuan penyelesaian akhir yang beragam, tetapi kurang inovatif dan lambat beradaptasi jika dijaga dan "diprediksi" oleh bek lawan.
Satu-satunya titik terang dalam kemenangan atas Laos pada 19 November adalah antusiasme dan dinamisme kedua penyerang, Nguyen Xuan Son dan Pham Tuan Hai. Mereka membantu tim Vietnam menembus pertahanan yang rapat dan bermain disiplin seperti tim Laos. Duo yang masuk dari bangku cadangan ini mencetak gol untuk membantu tim Vietnam terus membuka peluang untuk bersaing memperebutkan tiket ke putaran final Piala Asia 2027.
Namun, jika tim Vietnam tidak meningkatkan daya serang dan memperbaiki performanya, akan sulit membalikkan keadaan dan mencapai target mengalahkan tim Malaysia dengan selisih 5 gol dalam pertandingan ulang kedua tim di akhir Maret 2026.

Sumber: https://nld.com.vn/nhat-nhoa-tuyen-viet-nam-196251120213442885.htm






Komentar (0)