Bagi generasi 8X, Festival Musim Gugur adalah secercah kenangan indah namun bernuansa pedesaan, sebuah cita rasa yang tak terlupakan. Jika Festival Musim Gugur di kota meriah dengan lentera, kue bulan, dalam alunan melodi "tung ding ding, cac ding ding ding ding ding...", Festival Musim Gugur di pedesaan menghadirkan kegembiraan yang berbeda, kegembiraan mengukir bambu untuk membuat lentera, mengetuk setiap kue fu ling, dan menunggu malam tiba untuk saling mengajak berkeliling membawa lentera.
Festival Pertengahan Musim Gugur di kota asal saya tidak banyak menghadirkan permen atau lentera warna-warni, melainkan hanya lentera bintang selofan merah buatan ayah saya di awal Agustus atau lentera kaleng susu berlubang yang berputar di bawah cahaya lilin. Lentera kaleng susu "legendaris" yang mungkin dikenal semua orang di generasi 8X ini telah membekas dalam ingatan banyak orang.
Foto ilustrasi (AI)
Pada malam bulan purnama, jalan-jalan desa dipenuhi tawa. Anak-anak berkumpul berkelompok, membawa lentera. Tim barongsai biasanya dilatih oleh anak-anak yang lebih tua di desa, dengan kepala singa buatan tangan dari kardus dan potongan kain. Suara kaleng yang diketuk keras, meskipun primitif, adalah suara yang paling meriah dan meriah. Melihat tim barongsai dari kejauhan saja sudah membuat seluruh kelompok anak-anak bersorak.
Rasa pertama Festival Pertengahan Musim Gugur di masa kanak-kanak adalah rasa penantian. Rasa bahagia saat memegang lentera, membantu ibu mengayak tepung untuk membuat Poria cocos, menyiapkan hidangan dengan cita rasa kampung halaman, seperti selai kelapa, selai labu, kue pisang... Festival Pertengahan Musim Gugur di pedesaan tidak datang dari hidangan tertentu, melainkan dari kehadiran penuh orang-orang terkasih.
Festival Pertengahan Musim Gugur adalah momen langka di mana seluruh keluarga, bahkan seluruh tetangga, berkumpul di bawah sinar rembulan. Perasaan reuni saat itu adalah tawa riang anak-anak, pelukan hangat kakek-nenek, dan tatapan penuh kasih sayang orang tua.
Festival Pertengahan Musim Gugur di pedesaan memang seperti itu, hanya malam terang bulan, lentera buatan sendiri, beberapa kue pedesaan, dan pelukan hangat. Itu semua kenangan masa kecil yang sederhana namun indah, di mana kebahagiaan datang dari hal-hal sederhana./.
Anak muda
Sumber: https://baolongan.vn/nho-trung-thu-xua-a203570.html






Komentar (0)