Sementara produsen mobil menghadapi tekanan besar dari perubahan kebijakan di AS, ekspor mobil bekas dari Korea Selatan tiba-tiba meroket, menjadi "kartu truf" baru bagi industri otomotif negara tersebut.
Dari tanah berlumpur yang dulunya taman hiburan tepi laut, puluhan ribu mobil bekas dimuat ke dalam kontainer dan dikirim ke pelabuhan, lalu diekspor ke luar negeri. Meskipun produsen mobil Korea Selatan berada di bawah tekanan tarif yang berat, dengan ekspor ke AS menurun selama enam bulan berturut-turut, para pedagang mobil bekas sebagian besar kebal.
"AS bukanlah pasar ekspor utama kami, jadi tarif tidak berdampak besar pada bisnis kami. Bahkan, data menunjukkan bahwa ekspor mobil bekas tumbuh pesat, yang berkontribusi pada peningkatan aktivitas ekspor Korea," ujar Kevin Seol, seorang eksportir mobil bekas.
Bahkan, pada bulan Agustus saja, ekspor mobil bekas Korea mencapai US$711,5 juta, naik 35% dibandingkan tahun sebelumnya. Momentum yang kuat ini mengimbangi dampak negatif tarif, sehingga membantu industri otomotif Korea mencetak rekor ekspor baru pada bulan Agustus.
Bapak Park Young Hwa, Ketua Asosiasi Ekspor Mobil Bekas Korea, menyampaikan: "Tahun ini, kami benar-benar memperkirakan volume ekspor akan melebihi 700.000 unit. Pada paruh pertama tahun ini saja, kami memperkirakan sekitar 370.000 kendaraan, tetapi realisasi ekspor mencapai sekitar 450.000 kendaraan, sebagian karena permintaan yang kuat di Suriah setelah konflik berakhir."
Para ahli memperkirakan bahwa ekspor mobil bekas Korea Selatan dapat mencapai rekor baik dalam volume maupun nilai tahun ini, dengan meningkatnya permintaan dari Rusia, negara-negara Asia Tengah, dan Timur Tengah.
Bapak Shin Hyun Do, Direktur Institut Penelitian Distribusi Mobil Bekas Korea, berkomentar: "Mengenai kenaikan tarif AS, situasinya mungkin tidak terlalu buruk bagi pasar ekspor mobil bekas. Jika tarif AS untuk mobil baru dinaikkan, harga mobil cenderung naik dalam jangka panjang. Hal ini akan menyebabkan kenaikan harga mobil global dan harga mobil bekas juga dapat meningkat. Dengan demikian, eksportir dapat menjual mobil bekas dengan kondisi yang lebih menguntungkan daripada sebelumnya."
Namun, lonjakan ini terhambat oleh infrastruktur yang buruk di titik-titik pengumpulan mobil bekas. Karena tidak adanya kompleks ekspor untuk mobil bekas, para pelaku usaha terpaksa menyewa lahan kosong untuk menyimpan kendaraan yang menunggu ekspor dan mendirikan kantor sementara. Beberapa pejabat telah mengusulkan pembentukan sistem registrasi ekspor mobil bekas dan pengembangan kompleks khusus untuk mendorong pembangunan industri yang berkelanjutan.
Sumber: https://vtv.vn/o-to-cu-dat-khach-nho-thue-quan-100251004053243534.htm
Komentar (0)