-Pak, sampai saat ini, pemerintahan daerah dua tingkat sudah berjalan cukup lama, meskipun belum lama, tetapi cukup untuk dievaluasi. Berdasarkan kondisi di Kecamatan Cua Nam, isu apa saja yang menurut Anda perlu mendapat perhatian khusus?
- Dapat dikatakan bahwa meskipun waktu pengoperasian model pemerintahan daerah 2 tingkat di kelurahan Cua Nam tidak lama, namun sudah cukup bagi kita untuk mengidentifikasi secara jelas isu-isu inti yang perlu difokuskan.
Yang pertama ialah masalah penyederhanaan aparatur dengan tetap menjamin efektivitas dan efisiensi dalam menangani pekerjaan sehari-hari, khususnya bidang-bidang yang berkaitan langsung dengan hajat hidup orang banyak, seperti jaminan sosial, reformasi administrasi, dan ketertiban kota.
Kedua, dalam konteks lingkungan yang baru terbentuk, infrastruktur data dan metode koordinasi antar departemen perlu terus ditingkatkan untuk menjamin kelancaran arus informasi dan pemrosesan kerja yang akurat dan cepat.
Poin ketiga—yang juga selalu menjadi perhatian kita—adalah bagaimana menjaga laju pembangunan sosial -ekonomi sekaligus menciptakan lingkungan hidup yang beradab dan tertib, sesuai dengan posisi sentral Ibu Kota. Semua ini membutuhkan perhatian, tekad, kreativitas, dan sinkronisasi yang cermat dalam setiap kegiatan.
Saat ini, opini publik sedang mempertanyakan kisah kelebihan beban kerja di sebagian tingkat kelurahan. Apakah fenomena ini juga terjadi di Kelurahan Cua Nam, Pak?
- Akhir-akhir ini, terdapat banyak kekhawatiran mengenai situasi kelebihan beban di Dinas Pelayanan Terpadu Satu Atap di beberapa kecamatan, ketika volume dokumen dan kebutuhan masyarakat meningkat dibandingkan periode sebelumnya. Di Kecamatan Cua Nam, kami juga mencatat bahwa Dinas ini berada di bawah tekanan terbesar karena merupakan tempat yang paling sering bersentuhan langsung dengan masyarakat.
![]() |
| Bapak Pham Tuan Long, Sekretaris Komite Partai Distrik Cua Nam, Hanoi |
Namun, meskipun terkadang jumlah aplikasi meningkat drastis – terutama selama periode puncak prosedur administrasi, pendaftaran kependudukan, dan jaminan sosial – departemen Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di kelurahan ini tidak kewalahan. Kami secara proaktif mengoordinasikan sumber daya manusia antar departemen, mengklasifikasikan aplikasi berdasarkan kompleksitasnya, dan meningkatkan dukungan daring untuk mengurangi waktu tunggu bagi masyarakat.
Kabar baiknya, staf One-Stop selalu bekerja dengan rasa tanggung jawab yang tinggi, sikap pelayanan yang standar, dan tidak meninggalkan tumpukan dokumen. Tekanan memang tinggi, tetapi tekanan itulah yang membantu kami meninjau proses, memperbaiki cara kerja, dan secara bertahap meningkatkan kualitas layanan. Tujuan kami selalu konsisten: Pasien yang datang ke bangsal harus dilayani secepat, sejelas, dan senyaman mungkin.
Penerapan transformasi digital secara menyeluruh di tempat kerja dianggap sebagai salah satu harapan untuk mengurangi beban kerja, tetapi mencapainya tentu tidak mudah. Bagaimana penerapannya di Kelurahan Cua Nam, Pak?
Transformasi digital bukan hanya solusi, tetapi juga keharusan yang tak terelakkan jika kita ingin mengurangi beban kerja dan meningkatkan efisiensi dalam melayani masyarakat. Di Kelurahan Cua Nam, kami menerapkannya dengan semangat melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya dan sebertanggung jawab mungkin.
Bangsal ini berfokus pada 3 kelompok tugas:
-Digitalisasikan data populasi, tenaga kerja, tatanan perkotaan, bisnis, dll. untuk membuat basis data bersama.
- Standarisasi prosedur pemrosesan dokumen , kurangi operasi manual, tingkatkan penggunaan perangkat lunak profesional dan tanda tangan digital.
- Meningkatkan interaksi daring dengan orang lain , mulai dari menerima umpan balik, mendaftarkan prosedur, hingga memantau kemajuan.
Tentu saja, transformasi digital bukanlah urusan satu atau dua hari, tetapi kami menetapkan tujuan yang jelas: setiap langkah harus lebih cepat - lebih akurat - lebih transparan, dan terutama orang-orang harus merasakan kemudahan yang nyata.
Selain itu, pihak kelurahan telah menghubungi unit untuk menyediakan Robot AI guna mendukung prosedur administrasi, sehingga masyarakat dapat menjalankan prosedur dengan lebih mudah dan nyaman. Hal ini juga mengurangi beban kerja pegawai negeri sipil, sehingga mengurangi beban pengurusan dokumen bagi setiap warga negara.
-Sesuai permintaan terakhir Politbiro , perlu "mengatasi situasi kontradiksi, tumpang tindih, dan inkonsistensi dengan model pemerintahan daerah 2 tingkat, terutama di bidang: Keuangan, ilmu pengetahuan dan teknologi, urusan dalam negeri, peradilan, pertanian, dan lingkungan hidup...", dari realitas di Kelurahan Cua Nam, menurut pendapat Anda, urutan prioritas apa yang harus dilaksanakan untuk menangani situasi ini?
Arah baru Politbiro sangat tepat dan akurat. Mengenai realitas Distrik Cua Nam, tumpang tindih tersebut perlu diselesaikan dalam 3 prioritas.
Pertama, kami memprioritaskan area manajemen keuangan dan anggaran, karena tahap ini berkaitan langsung dengan alokasi sumber daya untuk semua tugas di tingkat akar rumput. Proses yang jelas, desentralisasi yang kuat namun terkendali akan membantu unit-unit menjadi lebih proaktif.
Yang kedua, kelompok urusan dalam negeri dan sektor peradilan, yang mana peraturan, prosedur, dan dokumennya masih terdapat titik singgung antar tingkatan, sehingga perlu segera disatukan, agar tidak terjadi pemahaman yang berbeda-beda di setiap tempat, yang dapat menimbulkan kesulitan bagi masyarakat dan aparatur dalam menjalankan tugasnya.
Ketiga, kami memprioritaskan penanganan tumpang tindih dalam pengelolaan perkotaan, lingkungan hidup, dan sektor sains dan teknologi. Bidang-bidang ini membutuhkan data yang akurat, koordinasi lintas sektor yang cepat, dan tanggung jawab yang jelas. Jika tidak diperbaiki, situasi "pekerjaan bersama tetapi tidak ada yang memikul tanggung jawab utama" dapat dengan mudah terjerumus ke dalam situasi "pekerjaan bersama tetapi tidak ada yang memikul tanggung jawab utama".
-Sebagai Sekretaris Partai di Daerah, rekomendasi apa yang akan Anda sampaikan kepada otoritas yang berwenang untuk meningkatkan efisiensi pemerintahan dua tingkat di masa mendatang?
-Dengan tanggung jawab Sekretaris Partai Daerah, saya mempunyai rekomendasi sebagai berikut:
Pertama, perlu memperkuat desentralisasi dan desentralisasi hingga ke tingkat kecamatan, serta menyempurnakan mekanisme pengawasan dan inspeksi. Jika kecamatan lebih proaktif, pelayanan kepada masyarakat akan jauh lebih cepat dan efektif.
Kedua, direkomendasikan agar Kota terus berinvestasi dalam infrastruktur digital, perangkat lunak bersama, dan mengoperasikan basis data terpadu untuk menghindari situasi setiap tempat memiliki aplikasinya sendiri, yang menyebabkan pemborosan dan kesulitan dalam koneksi.
Ketiga, perlu ada kebijakan pelatihan dan remunerasi yang tepat bagi staf bangsal, karena manusia masih menjadi faktor kunci untuk memastikan kelancaran operasi model dua tingkat.
Akhirnya, kami berharap agar ada mekanisme umpan balik dan dialog rutin antara pimpinan atasan dan bawahan untuk segera menyingkirkan hambatan, guna memastikan model pemerintahan kota benar-benar berjalan efektif dalam kehidupan.
-Terima kasih banyak!
Sumber: https://thoidai.com.vn/ong-pham-tuan-long-can-phan-cap-manh-hon-nua-cho-cap-phuong-217863.html







Komentar (0)