Dikembangkan oleh tim ahli kecerdasan buatan (AI) Skotlandia dari Universitas Heriot-Watt di Edinburgh, robot bantuan sosial ini menjalankan tugas-tugas rutin untuk staf rumah sakit. Robot-robot ini membantu mengurangi kontak fisik antara dokter dan pasien, serta mengurangi risiko penularan infeksi, sekaligus meningkatkan produktivitas perawat, dokter, dan staf rumah sakit.
Rumah Sakit Bantuan Publik Hôpitaux de Paris di Prancis sedang menguji robot "bantuan sosial" untuk membantu meringankan beban kerja stafnya. (Foto ilustrasi: Wazoku)
Faktanya, robot-robot ini merupakan bagian dari Robotarium nasional Universitas Heriot-Watt yang berisi robot-robot bantuan sosial dalam perawatan geriatri. Eksperimen ini dimungkinkan berkat pengembangan teknologi model bahasa besar, yang memungkinkan robot untuk bercakap-cakap secara alami dan lancar saat berinteraksi dengan pasien lansia di Hôpitaux de Paris.
Hasil uji coba menunjukkan bahwa robot dapat berinteraksi sosial dengan menyapa pasien, menjawab pertanyaan, dan memberikan arahan, sehingga membantu mengurangi beban kerja staf rumah sakit. Lebih lanjut, robot juga dapat memahami percakapan antar-komunikator secara bersamaan.
"Prospek kolaborasi robot yang mulus dengan staf rumah sakit untuk meningkatkan pengalaman pasien kini semakin dekat dengan kenyataan. Uji coba awal yang menjanjikan di Hôpitaux de Paris telah menunjukkan kemampuan robot untuk berkomunikasi secara efektif dengan pasien," jelas Oliver Lemon, profesor AI dan salah satu kepala Robotarium Nasional untuk Robotika Bantuan Sosial .
"Kami yakin proyek percontohan ini menandai tonggak penting dalam pengembangan robot interaktif, dan kami bangga atas pencapaian ini, sekaligus menyadari tantangan menarik yang ada di depan," tambahnya.
Menurut Profesor Anne-Sophie Rigaud, Kepala Departemen di Rumah Sakit Bantuan Publik Hôpitaux de Paris, pasien mereka semakin menunjukkan minat terhadap robot dan kemajuan dalam layanan rumah sakit. Mereka yakin bahwa robot ini berpotensi menjadi komponen penting dalam perawatan pasien di rumah sakit, berkat kemampuan interaksi sosialnya yang sangat cerdas dan fleksibel.
“Para lansia juga menyatakan kepuasan mereka terhadap desain robot ini dan menganggapnya bermanfaat dalam memberikan informasi, sekaligus mendampingi pasien dengan gangguan kognitif,” ujarnya.
Para ahli mengatakan uji coba di Hôpitaux de Paris telah memberikan wawasan berharga tentang bagaimana robotika AI yang baru muncul dapat meningkatkan pemberian perawatan dan keselamatan kesehatan, sekaligus memacu inovasi berkelanjutan dalam penglihatan komputer, pemrosesan audio, dan interaksi manusia-robot, dengan potensi besar untuk aplikasi global.
HUYNH DUNG (Sumber: Interestingengineering)
[iklan_2]
Sumber










Komentar (0)