Badak tersebut, yang diperkirakan berusia antara tiga hingga lima bulan, terlihat dalam rekaman video yang diambil pada hari Kamis (4 April) oleh salah satu dari 126 "kamera jebak" yang dipasang di Taman Nasional Ujung Kulon di Pulau Jawa.
Foto arsip tahun 2021 yang dirilis oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia ini menunjukkan salah satu dari dua badak Jawa langka yang terekam di Taman Nasional Ujung Kulon. Foto arsip: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia/AFP
Hewan yang jenis kelaminnya tidak diketahui itu terlihat berjalan bersama induknya di taman, habitat liar terakhir badak Jawa yang tersisa.
"Ini kabar baik dan membuktikan bahwa badak Jawa yang hanya ada di Ujung Kulon, dapat bereproduksi secara normal," kata pejabat senior Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Satyawan Pudyatmoko dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu.
Setelah bertahun-tahun populasinya menurun, pihak berwenang meyakini ada 82 badak langka di dalam cagar alam seluas 120.000 hektar berupa hutan hujan lebat dan aliran air tawar.
Badak Jawa memiliki lipatan kulit longgar yang membuatnya tampak seperti mengenakan baju besi.
Mereka pernah berjumlah ribuan di seluruh Asia Tenggara tetapi telah sangat terpengaruh oleh perburuan liar yang merajalela dan perambahan manusia terhadap habitat mereka.
Mai Van (menurut CNA)
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)