Harga emas domestik
Pada akhir sesi perdagangan tanggal 27 Juni, harga emas domestik 9999 dicatat oleh SJC dan Doji Gold and Gemstone Group dengan urutan beli dan jual sebagai berikut:
SJC Hanoi : 66.350.000 VND/tael - 66.950.000 VND/tael
Doji Hanoi: 66.350.000 VND/tael - 66.950.000 VND/tael
SJC Kota Ho Chi Minh: 66.350.000 VND/tael - 66.970.000 VND/tael
Doji Kota Ho Chi Minh: 66.450.000 VND/tael - 66.950.000 VND/tael
Harga emas internasional
Pada malam 27 Juni (waktu Vietnam), harga emas spot dunia berada di kisaran 1.925 USD/ons. Emas untuk pengiriman Agustus di bursa Comex New York berada di harga 1.947 USD/ons.
Harga emas dunia pada malam 27 Juni sekitar 5,5% lebih tinggi (101 USD/ons) dibandingkan awal tahun 2023. Harga emas dunia yang dikonversi ke USD bank adalah 55,4 juta VND/tael, termasuk pajak dan biaya, sekitar 11,6 juta VND/tael lebih rendah dibandingkan harga emas domestik pada akhir sesi sore tanggal 27 Juni.
Harga emas di pasaran internasional masih cukup lemah dan berada pada kisaran level terendah dalam 4 bulan terakhir dikarenakan perekonomian AS yang kadang kala mengirimkan sinyal positif dan harga minyak yang turun cukup tajam.
Emas tertekan setelah AS mengumumkan bahwa pesanan barang tahan lama AS pada bulan Mei naik 1,7%, dibandingkan dengan proyeksi penurunan 1%. Data ini langsung mendukung USD, sehingga menekan emas.
Harga emas juga turun akibat penurunan tajam harga minyak, dengan harga minyak mentah WTI dan Brent masing-masing turun lebih dari 1% menjadi $68,6/barel dan $73,4/barel. Arab Saudi berencana memangkas produksi minyak mentah sebesar 1 juta barel/hari (turun menjadi 9 juta barel/hari) mulai Juli.
Minyak dan emas adalah dua komoditas yang saling berkaitan erat.
Pengumuman sinyal ekonomi positif dari AS telah membuat investor khawatir bahwa Federal Reserve AS (Fed) memiliki lebih banyak alasan untuk menaikkan suku bunga dua kali lagi dalam dua pertemuan di paruh kedua tahun ini dan mungkin mempertahankan suku bunga tinggi untuk waktu yang lama.
Prakiraan Harga Emas
Emas juga berada di bawah tekanan karena uang kembali ke banyak pasar saham setelah risiko geopolitik di Rusia mereda.
Namun, konflik Rusia-Ukraina masih menimbulkan banyak risiko. Hal ini merupakan faktor positif bagi emas.
Selain itu, banyak negara telah mengubah kebijakan moneter mereka dari ketat menjadi longgar untuk memulihkan perekonomian mereka. Langkah-langkah ini juga berkontribusi pada kenaikan harga banyak komoditas, termasuk emas.
Emas masih dianggap sebagai tempat berlindung yang aman ketika inflasi kembali.
Dalam jangka panjang, emas masih diperkirakan akan naik lagi ketika Fed membalikkan kebijakan moneter (mungkin pada tahun 2024), sehingga menyebabkan USD menurun.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)