Laporan Sekolah Menengah Dai Kim yang dikirimkan kepada Dinas Pendidikan dan Pelatihan Hanoi , Komite Rakyat Kecamatan Dinh Cong, dan Kepolisian Kecamatan Dinh Cong menunjukkan bahwa pada pukul 15.15, menjelang waktu istirahat sekolah, guru TTTH, wali kelas 7A14, masuk ke ruang kelas untuk mengingatkan para siswa. Saat sedang mengingatkan, guru tersebut melihat TMT, ketua kelas, sedang memegang sebuah mainan yang tajam. Ia meminta para siswa untuk memberikan mainan tersebut kepadanya. Guru tersebut kemudian mengumumkan bahwa ia akan mengambil mainan tersebut karena merupakan barang berbahaya yang dilarang dalam peraturan sekolah.

Mendengar hal ini, siswa LGB berdiri dan meminta guru untuk mengembalikan mainan tersebut. Guru H dengan tegas menolak dan mengangkat tangannya tinggi-tinggi agar tidak terjangkau oleh siswa B. Siswa B menjambak rambut guru dan bahkan menindihnya untuk mengambil mainan tersebut. Saat kejadian ini, ketua kelas mencoba menghentikan siswa B tetapi gagal. Ketua kelas memerintahkan seluruh kelas untuk menutup tirai agar siswa di lorong tidak melihat kejadian tersebut.
Setelah guru H kabur dari kelas, ia melapor kepada kepala sekolah. Setelah itu, kepala sekolah dan guru H masuk ke kelas bersama-sama, meminta siswa B untuk meminta maaf kepada guru di depan kelas, dan meminta dua siswa yang duduk di bawah siswa B untuk menulis laporan tentang kejadian tersebut dan menjawab pertanyaan: "Mengapa kamu tidak bertindak untuk menghentikan temanmu dan menyelamatkan guru?" Para siswa ini menjelaskan bahwa saat itu, karena temanmu terlalu bersemangat dan tubuhnya terlalu gemuk, mereka tidak bisa berbuat apa-apa.
Pada sore hari tanggal 18 September, Dewan Direksi sekolah dan wali kelas bekerja sama dengan keluarga B. untuk menyelesaikan masalah ini. Sekolah mengundang wali kelas untuk mengusulkan tindakan disiplin yang sesuai dengan tingkat pelanggaran siswa. Keluarga tersebut menyampaikan situasi mereka dan keinginan mereka untuk membawa anak mereka pulang selama 10 hari untuk belajar agar anak tersebut dapat berubah. Wali kelas menyetujui usulan keluarga siswa tersebut. Dewan Direksi sekolah juga menyemangati para guru dan belajar dari pengalaman mereka dalam menangani siswa yang melanggar disiplin, serta mengingatkan semua siswa di sekolah untuk sama sekali tidak membawa benda berbahaya ke sekolah. Ketika melakukan kesalahan, seseorang harus belajar dari pengalaman dan memiliki sikap yang tepat dan progresif terhadap guru.
Pihak sekolah juga meminta Kepolisian Distrik Dinh Cong untuk mengusut tuntas kejadian tersebut, khususnya sumber penyebaran klip tersebut di dunia maya, dan menanganinya sesuai hukum yang berlaku.
Sumber: https://cand.com.vn/giao-duc/su-that-ve-clip-hoc-sinh-lop-7-giat-toc-day-co-giao-nga-trong-lop-hoc-i781873/
Komentar (0)