Harga tembaga tiga bulan di London Metal Exchange (LME) CMCU3 naik 0,2% menjadi $9.163,50 per ton. Harga tersebut sempat turun ke $9.107 per ton, level terendah sejak 11 September, pada sesi sebelumnya.
Kontrak tembaga Desember yang paling banyak diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange (SHFE) SCFcv1 turun 1,3% menjadi 74.830 yuan ($10.359,96) per ton.
Dolar bertahan di dekat level tertinggi enam setengah bulan terhadap mata uang utama saat pasar menilai apa yang disebut perdagangan Trump menjelang data inflasi utama AS di kemudian hari.
Dolar yang lebih kuat membuat logam yang dihargai dalam dolar AS lebih mahal bagi pemegang mata uang asing.
"Kami yakin tembaga berada di kisaran bawah kisaran perdagangannya dan memperkirakan harga akan pulih secara moderat minggu depan," kata Sucden Financial dalam sebuah catatan.
Investor juga khawatir tentang dampak kebijakan Presiden terpilih Donald Trump terhadap China.
"Ketidakpastian tentang dampak kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih terhadap perekonomian global juga membebani sentimen," kata ANZ Research dalam sebuah catatan.
Yang menambah frustrasi para investor adalah skala tindakan stimulus terkini Tiongkok yang ditujukan untuk menghidupkan kembali ekonominya yang lesu.
Di antara logam lainnya, aluminium LME CMAL3 turun tipis 0,02% menjadi $2.562,50 per ton, nikel CMNI3 naik tipis 0,3% menjadi $15.945, seng CMZN3 naik tipis 0,3% menjadi $2.948, sementara timbal CMPB3 naik 0,5% menjadi $2.033,50 dan timah CMSN3 turun 0,7% menjadi $30.000.
Aluminium SHFE SAFcv1 turun 1,5% menjadi 20.800 yuan/ton, nikel SNIcv1 turun 1% menjadi 126.250 yuan, timbal SPBcv1 naik 1,6% menjadi 17.230 yuan, seng SZNcv1 turun tipis 0,8% menjadi 24.705 yuan sedangkan timah SSNcv1 turun 3,5% menjadi 248.440 yuan.
[iklan_2]
Sumber: https://kinhtedothi.vn/gia-kim-loai-dong-ngay-14-11-tang-nhe-sau-ba-phien-giam.html
Komentar (0)