Setelah hujan musim panas, pepohonan tampak hijau nan rimbun di sepanjang jalan setapak yang berkelok-kelok di Desa Thai Hai. Warga desa Tay menyambut kami dengan sorot mata ceria dan senyum lembut, seolah-olah bertemu kembali dengan sahabat karib yang datang dari jauh.
Perhentian pertama tur foto ini juga merupakan tempat yang meninggalkan kesan budaya yang mendalam dengan rumah-rumah panggung dan adat istiadat kehidupan masyarakat yang unik. Model desa dengan hampir 200 orang yang hidup seperti keluarga besar dengan makan bersama, berproduksi bersama, dan menghabiskan waktu bersama...
Anak-anak diurus untuk belajar, lansia dirawat dengan obat-obatan, perempuan dan laki-laki usia produktif ditempatkan untuk melakukan pekerjaan produksi atau melayani wisatawan yang berkunjung ke desa. Para fotografer mendapatkan pengalaman praktis berharga selama sehari untuk mengabadikan ritme kehidupan di sini: mulai dari aktivitas membawa air, memasak nasi, menenun alat pertanian, hingga kebiasaan mengundang tamu berkunjung ke rumah, lalu pertunjukan menyanyi, dan mengadakan permainan...
Hujan yang diperkirakan akan turun masih membuat kami khawatir dalam perjalanan untuk mengomposisi foto di tempat-tempat wisata alam terbuka. Untungnya, hari kedua dimulai dengan momen-momen cerah di hari baru di Danau Nui Coc. Sungai yang luas dan pegunungan yang menjulang di kejauhan menghasilkan banyak foto liris dari danau biru luas yang legendaris ini. Lagu itu masih terngiang ketika mengenang kembali hasil karya para fotografer pagi itu:
Mengambang (oh) mengambang
Goyang (oh) goyang
Perahu itu bertemu dengan penumpang yang mabuk laut.
Perahu itu hanyut, perahu itu hanyut
Dayung mengaduk air biru yang dalam.
(Kutipan dari Legenda Nui Coc oleh musisi Pho Duc Phuong)
Pemandangan alam terbuka masih menggugah jiwa para fotografer ketika mereka mengunjungi perbukitan teh hijau yang landai atau Sungai Cua Tu dengan derasnya air setelah hujan lebat. Inspirasi kreatif rombongan tur foto terpupuk sepenuhnya ketika pengalaman tersebut diselingi dengan kisah-kisah tentang penduduk setempat.
Ini adalah kisah seorang "kapten" perempuan dari koperasi teh Hao Dat yang memiliki hasrat untuk mengembangkan area pengolahan teh bersih sekaligus melindungi lingkungan ekologis, menghasilkan produk-produk yang telah menerima sertifikasi OCOP bintang 5 nasional. Kisah ini berkisar pada tahapan-tahapan pemrosesan manual yang rumit untuk menghasilkan kuncup teh, kuncup teh muda, dan produk-produk teh terkenal dari negeri teh Tan Cuong.
Itulah rahasia penyajian yang dibagikan dalam santapan akrab dengan sajian nikmat dari daun teh, yang disebut dengan nama-nama indah nan unik seperti teh hijau kerajaan, permata tersembunyi di balik awan, ikan rebus dengan kuncup teh... Itulah upaya membangun homestay, mempromosikan kepada wisatawan nusantara maupun mancanegara para pemuda yang berkecimpung di bidang pariwisata di Kecamatan Dai Tu, dimana terdapat aliran sungai Cua Tu yang cocok dijadikan jalur trekking bagi pencinta alam liar.
Masih banyak cerita dan janji bagi kami untuk kembali ke Thai Nguyen untuk menemui gadis menawan dan tersembunyi ini.
Sampai jumpa di Thai Nguyen pada hari yang cerah!
Majalah Heritage






Komentar (0)